
KabarMakassar.com – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau akrab disapa Appi, menggelorakan semangat kemerdekaan dengan makna berbeda yaitu merdeka dari sampah.
Appi menekankan bahwa kebersihan kota bukan hanya urusan pemerintah atau Satgas Kebersihan, melainkan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat.
“Merdeka itu juga berarti merdeka dari sampah. Menjelang 17 Agustus ini, mari kita maknai kemerdekaan dengan membebaskan lingkungan kita dari kotoran dan saluran mampet,” tegasnya, Jumat (15/08).
Appi menginstruksikan agar setiap laporan kanal atau saluran yang tersumbat segera ditindaklanjuti. Bahkan, ia meminta camat dan lurah untuk memastikan alat berat dikerahkan bila diperlukan.
“Jangan hanya angkat sampah di permukaan, tapi pastikan alurnya lancar. Minggu depan saya minta Pak Camat dan Pak Lurah pastikan alat berat turun,” ujarnya menegaskan.
Selain itu, ia memperkenalkan program tanggung jawab baru bagi petugas kebersihan di setiap wilayah, yakni menjaga dan mengelola titik biopori. Menurutnya, biopori bisa berfungsi sebagai pengolah sampah daun menjadi pupuk sekaligus solusi mencegah banjir.
“Hari ini kita bersihkan kanal. Hari-hari berikutnya harus tetap bersih. Ini proses menuju Makassar yang sehat, rapi, dan peduli lingkungan,” tutur Appi.
Tidak hanya soal kebersihan, Appi juga mengajak masyarakat mengubah cara pandang terhadap sampah. Ia menekankan bahwa sampah seharusnya dipandang sebagai sumber manfaat ekonomi.
Ia mencontohkan nilai jual sampah plastik yang kini berkisar antara Rp4.500 hingga Rp11.000 per kilogram setelah diolah. Menurutnya, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, sampah tidak lagi menjadi masalah, tetapi menjadi peluang usaha bagi masyarakat.
“Setiap RT/RW harus punya pengelolaan sampah organik. Ada komposter, biopori, maggot, bahkan ekoenzim untuk mengurangi bau,” jelasnya.
Appi juga menekankan konsep urban farming sebagai solusi pemanfaatan sampah organik. Ia menyebut budidaya maggot dan ternak ayam bisa menjadi cara efektif mengurangi volume sampah sekaligus memberikan tambahan penghasilan bagi warga.
“Kalau maggot dipelihara, satu kilo maggot bisa makan lima kilo sampah. Selain mengurangi timbunan, hasilnya bisa menjadi sumber penghasilan ekonomis,” paparnya.
Melalui gerakan Merdeka dari Sampah, Pemkot Makassar menargetkan perubahan besar dalam pola pengelolaan sampah. Appi berharap masyarakat tidak hanya terlibat dalam kegiatan seremonial, tetapi juga menjadikan kebersihan lingkungan sebagai budaya sehari-hari.