Orang Tua Siswa Keluhkan Dugaan Pemotongan Dana PIP di SDN 13 Batang

1 month ago 31

Beranda News Orang Tua Siswa Keluhkan Dugaan Pemotongan Dana PIP di SDN 13 Batang

Orang Tua Siswa Keluhkan Dugaan Pemotongan Dana PIP di SDN 13 Batang Ilustrasi Program Indonesia Pintar (Dok : Int).

banner 468x60

KabarMakassar.com — Sejumlah orang tua siswa mengeluhkan dugaan pemotongan bantuan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di UPT Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Batang, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Dugaan pemotongan sebesar Rp50 ribu per siswa ini diduga dilakukan oleh Kepala Sekolah SDN 13 Batang, Sumarni.

Pemprov Sulsel

“Setiap kali cair, kita kasi kepsek Rp50 ribu, kalau dikasi biasanya diselipkan di buku rekening jadi sisa Rp400 ribu kita dapat,” ujar salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya, Selasa (25/02) malam.

Orang tua siswa itu mengungkapkan bahwa praktik pemotongan dana bantuan ini telah berlangsung selama tiga tahun terakhir.

Setiap pencairan, siswa seharusnya menerima Rp450 ribu, namun mereka hanya mendapatkan Rp400 ribu.

“Pertama di BRI Cabang, kedua di BRI Cabang lagi, terakhir di sekolah. Dana yang cair Rp450 ribu, tapi ada penyampaian kalau kita harus sisipkan Rp50 ribu untuk biaya jasa pengurusan pihak sekolah,” ungkapnya.

Selain dugaan pemotongan dana, orang tua siswa juga mempertanyakan kebijakan sekolah yang menyimpan buku tabungan dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik siswa.

“Iye buku rekening dan ATM semuanya disimpan disekolah. Katanya, kalau orang tua siswa yang pegang nanti hilang, jadi maupi cair baru dikabariki lagi,” bebernya.

Menanggapi hal ini, Kepala Sekolah SDN 13 Batang, Sumarni, membantah adanya pemotongan dana PIP oleh pihak sekolah.

“Tidak ada potongan dari sekolah karena orang tua siswa sendiri yang ambil langsung ke BRI,” tegasnya saat dikonfirmasi, Rabu (26/2).

Namun, terkait penyimpanan buku tabungan dan ATM siswa di sekolah, Sumarni tidak membantah. Ia mengklaim bahwa hal itu dilakukan semata-mata untuk menjaga agar tidak hilang.

“Iye, ada orang tua sebagian yang dikasi ki untuk disimpan ke operatorku. Karena takutnya hilang dan orang tua siswa sendiri yang memberikan untuk disimpan saja disekolah,” tandasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news