Prabowo di Sidang Tahunan MPR: DTSEN Fondasi Kebijakan, MBG Sentuh 20 Juta Warga

1 month ago 17
 DTSEN Fondasi Kebijakan, MBG Sentuh 20 Juta WargaTangkapan Layar TV Parlemen saat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto Memberikan Sambutan di Rapat Tahunan

KabarMakassar.com — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan menjadi fondasi baru reformasi kebijakan sosial nasional.

Sistem ini dirancang untuk memastikan setiap rupiah anggaran bantuan sosial, pendidikan, dan perlindungan masyarakat miskin tersalurkan secara tepat dan terukur.

Pengumuman tersebut disampaikan Prabowo dalam pidato kenegaraannya di hadapan Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR–DPD di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/08).

“Kami bentuk sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Dengan DTSEN, kami pastikan program-program pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran,” tegasnya.

Presiden menilai kelemahan data selama ini menjadi akar masalah tumpang tindih program, ketidaktepatan sasaran bantuan, dan pemborosan anggaran. DTSEN akan mengintegrasikan seluruh data sosial-ekonomi masyarakat ke dalam satu sistem nasional yang aktual, dinamis, dan terverifikasi.

Tidak hanya sebagai alat verifikasi, DTSEN kini digunakan untuk menjaring anak-anak dari keluarga berpendapatan terendah agar mendapatkan akses ke Sekolah Rakyat program pendidikan inklusif prioritas pemerintah.

“Dengan DTSEN, kami jaring anak-anak Indonesia yang berhak masuk ke Sekolah Rakyat,” ujar Prabowo.

Selain membahas DTSEN, Presiden juga memaparkan capaian program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini telah menjangkau 20 juta penerima manfaat setiap hari, mencakup anak sekolah, anak pra-sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Sudah 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui menerima Makan Bergizi Gratis setiap hari,” katanya.

Prabowo menegaskan, manfaat MBG tidak hanya berdampak pada perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat, tetapi juga memicu pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. Data pemerintah menunjukkan, program ini telah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur penyedia makanan, serta melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM dalam rantai pasoknya.

“Petani, nelayan, dan UMKM mendapatkan pasar yang jelas. Kapasitas produksi meningkat, ekonomi desa bergerak,” jelasnya.

Dampak positif MBG juga dirasakan di sektor pendidikan. Sejak program ini berjalan, angka kehadiran siswa di sekolah meningkat, disertai perbaikan prestasi belajar di berbagai daerah.

Pemerintah optimistis sinergi DTSEN dan MBG akan menjadi pilar penting untuk menghapus ketidakmerataan bantuan, mempercepat penanggulangan kemiskinan, serta menggerakkan perekonomian dari desa hingga kota.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news