Presiden RI Prabowo Subianto (Dok : int).KabarMakassar.com — Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan tingkat kemiskinan di Indonesia saat ini berada pada titik terendah sepanjang sejarah, yakni 8,47% per Maret 2025. Klaim tersebut ia sampaikan dalam pidato kenegaraan pada Rapat Paripurna DPR RI, Jumat (15/08).
“Tingkat kemiskinan ditekan jadi 8,47% terendah sepanjang sejarah,” tegas Prabowo.
Selain itu, ia juga mengungkapkan tingkat kemiskinan turun menjadi 4,76% pada Februari 2025 dari 4,82% di tahun sebelumnya, seiring terciptanya 3,6 juta lapangan kerja baru dalam 10 bulan terakhir. Prabowo pun menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia bisa ditekan hingga 0% dalam waktu singkat.
Menyanggapi hal tersebut, Menteri Sosial Saifulah Yusuf atau Gus Ipul menyebut bahwa pihaknya telah mencoret 2 juta.Hal itu karena Kementerian Sosial terus memutakhirkan data penerima bantuan sosial melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) agar penyaluran tepat sasaran.
“Data menentukan sasaran, jangan sampai kita menyampaikan bansos kepada mereka yang tidak memenuhi syarat. Nah ini sedang kita konsolidasikan, setiap triwulan penyaluran selalu ada yang kita coret (angka kemiskinan),” ujar Gus Ipul.
Menurutnya, proses pemutakhiran dilakukan setiap hari dan setiap bulan, lalu dikompilasi setiap tiga bulan sebagai acuan utama penyaluran bansos. Penerima baru yang memenuhi kriteria akan membuka rekening kolektif untuk menerima bantuan.
“DTSEN-nya terus dimutakhirkan, setiap hari, setiap bulan. Setiap 3 bulan sekali hasil pemutakhiran itu dijadikan perdoman untuk menyalurkan bansos,” kata dia.
“Nah bagi mereka yang tidak berhak untuk tidak disalurkan lagi atau dicoret, sementara target baru dibukakan akun secara kolektif,” lanjutnya.
Semenatar itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin Maret 2025 sebesar 8,47%, turun 0,10 poin dari September 2024 dan turun 0,56 poin dari Maret 2024. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 mencapai 23,85 juta orang, berkurang 210 ribu orang dibandingkan September 2024 dan berkurang 1,37 juta orang dibandingkan Maret 2024.
Secara rinci, persentase kemiskinan di perkotaan pada Maret 2025 sebesar 6,73%, naik tipis dari September 2024 sebesar 6,66%—setara penambahan 220 ribu orang miskin di kota. Sementara di perdesaan, persentase kemiskinan turun dari 11,34% menjadi 11,03%, atau berkurang 430 ribu orang miskin desa.


















































