
KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, resmi melantik Andi Zulkifli Nanda sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kota Makassar dalam upacara pelantikan yang berlangsung di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Rabu pagi (28/05).
Pelantikan dimulai sekitar pukul 10.15 Wita, diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Wali Kota Makassar Nomor 821.22.1250-2025 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah Kota Makassar.
Dengan jabatan baru ini, Andi Zulkifli akan melepaskan perannya sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar.
Dalam sambutannya, Wali Kota Munafri menekankan pentingnya posisi Sekda sebagai figur sentral dalam tata kelola pemerintahan kota. Ia menyampaikan harapan besar agar Zulkifli dapat mendorong reformasi birokrasi dan memperkuat kinerja aparatur sipil negara.
“Kita memang agak terlambat memperkenalkan Ibu Nilem yang telah bekerja sangat baik. Kini, kita berharap Pak Sul bekerja lebih baik lagi. Birokrasi harus berjalan di atas rel yang benar,” kata Munafri.
Ia menambahkan, peran strategis Sekda tidak hanya menyangkut administratif, tetapi juga menjadi penggerak dalam mewujudkan sistem pemerintahan yang solid, kolaboratif, dan profesional.
“Sentralnya peran Sekda akan memberikan kita kekuatan dalam tata kelola. Harapan kita besar,” tegasnya.
Munafri juga mengingatkan pentingnya mendukung program-program strategis nasional yang telah dicanangkan Presiden, termasuk penyampaian program-program prioritas kepada masyarakat secara maksimal.
“Ini bukan tentang saya sebagai Wali Kota, bukan pula tentang Ibu Aliyah sebagai Wakil Wali Kota atau Zulkifli sebagai Sekda. Ini tentang tim pemerintahan Kota Makassar. Kita harus membangun ini bersama-sama,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan sebuah sistem pemerintahan sangat ditentukan oleh kolaborasi dan semangat kebersamaan. Menurutnya, tidak boleh ada ego sektoral yang menghambat sinergi antarperangkat daerah.
“Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus ada kolaborasi dan kebersamaan yang tinggi. Jika ini kita bangun, saya yakin semua target kita bukan hanya tercapai, tapi bisa kita lampaui,” jelasnya.
Selain itu, Munafri menyoroti pentingnya komunikasi dua arah di lingkungan birokrasi. Menurutnya, masukan dari semua lini sangat dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.
“Komunikasi tidak boleh satu arah. Kita butuh input dari semua pihak. Kita tidak sempurna, dan karena itu, masukan sangat penting agar tidak ada kebijakan yang keliru atau asal-asalan,” ungkapnya.
Ia juga mengakui bahwa posisi Sekda sempat kosong dalam waktu cukup lama. Karena itu, pelantikan ini menjadi momen penting untuk memperkuat struktur pemerintahan Kota Makassar.
“Alhamdulillah, pagi ini kita mengisi satu posisi penting yang lama tidak terisi. Ini momentum untuk memperbaiki sistem dari dalam,” tuturnya.
Mengakhiri sambutannya, Munafri mengajak seluruh jajaran Pemerintah Kota Makassar untuk menjadi bagian dari satu tim yang memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun kota.
“Jangan sampai hanya karena satu keping yang tidak sempurna, seluruh sistem menjadi goyah. Maka mari kita perkuat dari sekarang. Ini bukan tentang satu orang, ini tentang kita semua,” pungkasnya.
Dengan pelantikan ini, Pemerintah Kota Makassar memasuki babak baru dalam penguatan birokrasi. Sekda baru diharapkan mampu menjadi motor penggerak tata kelola pemerintahan yang lebih profesional, akuntabel, dan adaptif terhadap tantangan masa kini.