
KabarMakassar.com — Pelantikan Andi Zulkifli Nanda sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kota Makassar bukan hanya seremonial pengisian jabatan struktural, tetapi menjadi tonggak penting dalam sejarah birokrasi pemerintahan kota.
Dengan usia 44 tahun, Zulkifli kini tercatat sebagai Sekda termuda sepanjang sejarah Kota Makassar, menggantikan rekor sebelumnya yang dipegang Supomo Guntur Karaeng Sewang di usia 48 tahun pada 2002.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, atau yang akrab disapa Appi, secara tegas menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan Zulkifli memimpin roda birokrasi kota.
Hal tersebut disampaikan Appi usai pelantikan yang digelar di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Rabu pagi (28/5), Ia menegaskan bahwa usia muda bukan hambatan, melainkan potensi yang harus ditopang dengan etika kepemimpinan.
“Kalau bicara usia, saya pikir itu bukan hal paling penting. Yang lebih penting adalah bagaimana etika dalam memimpin ditunjukkan secara konsisten,” ujar Appi.
Ia menekankan bahwa seorang pemimpin muda harus mampu memproduksi dirinya secara sosial, menjalin relasi lintas karakter, dan membangun komunikasi inklusif yang jauh dari pola relasi homogen.
Menurutnya, jabatan sekda menuntut lebih dari sekadar kapabilitas administratif.
“Ini bukan soal saya ini sekda, lalu semua harus ikut. Pemerintahan hari ini tidak boleh lagi dekat dengan kata arogansi,” tegasnya.
Bagi Appi, kepemimpinan modern harus dilandasi oleh kemampuan merespons persoalan dengan bijak dan penuh empati.
Lebih lanjut, Appi menyebut bahwa etika dan tata krama menjadi elemen utama dalam gaya kepemimpinan yang diharapkan dari Zulkifli. Dengan banyaknya pamong senior yang akan dibawahi, menurutnya, pendekatan Zulkifli harus mengedepankan rasa hormat dan relasi yang egaliter.
“Tidak ada ego sektoral. Semua SKPD harus saling mendukung dan bekerja sama. Sekda harus menjadi pemersatu,” tambahnya.
Appi juga mengungkap bahwa Andi Zulkifli merupakan lulusan pertama SPDN yang berhasil menduduki posisi strategis sebagai Sekda Kota Makassar.
“Kalau kita lihat CV-nya, jenjangnya sangat lengkap. Mulai dari pendidikan, pengalaman birokrasi, hingga kemampuan komunikasi. Saya yakin beliau bisa membawa arah baru dalam birokrasi kita,” ujar Appi.
Tugas awal yang langsung dibebankan kepada Sekda baru adalah percepatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Appi menegaskan bahwa dokumen itu menjadi pijakan utama arah pembangunan Kota Makassar ke depan dan harus segera dituntaskan.
“Tugas pertamanya jelas: selesaikan RPJMD, secepatnya. Kalau bisa bulan depan sudah rampung,” tegasnya.
Pelantikan ini sekaligus menjadi simbol pembaruan birokrasi di Kota Makassar, yang mulai mengandalkan sosok-sosok muda dengan kapasitas akademik dan integritas birokrasi. Dalam kepemimpinan Appi, regenerasi bukan sekadar wacana, tapi langkah nyata dalam menciptakan pemerintahan yang adaptif, inklusif, dan progresif.