Beranda Berita Utama Appi Bakal Evaluasi 7.000 Laskar Pelangi, Pastikan Tidak Ada Rekrutmen Baru

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan, akan segera mengevaluasi sekitar 7.000 tenaga non-Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tergabung dalam Laskar Pelangi. Keputusan ini akan dibahas setelah Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kembali dari agenda pembekalan di Magelang.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Irwan Adnan, mengonfirmasi bahwa evaluasi ini menjadi salah satu agenda utama dalam koordinasi pemerintahan.
“Nanti setelah Pak Wali kembali ke kantor, kami akan menggelar rapat koordinasi untuk membahas sejumlah hal, termasuk permasalahan tenaga non-ASN,” ungkap Irwan.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Makassar tetap berkomitmen untuk bertanggung jawab atas keberadaan tenaga kontrak tersebut.
Namun, pihaknya juga memastikan bahwa tidak akan ada lagi penambahan tenaga baru dalam formasi Laskar Pelangi.
“Pemerintah kota tetap bertanggung jawab terhadap seluruh pegawai, termasuk tenaga Laskar Pelangi. Tapi untuk saat ini, tidak ada lagi rekrutmen baru. Kita hanya menunggu hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” jelasnya.
Lebih lanjut, Irwan menuturkan bahwa distribusi tenaga Laskar Pelangi akan ditata ulang sesuai dengan kebutuhan organisasi perangkat daerah (OPD). Beberapa OPD diketahui memiliki jumlah pegawai yang berlebih, sementara lainnya masih kekurangan tenaga.
“Ada beberapa OPD yang kelebihan staf, sementara di tempat lain malah kekurangan. Maka dari itu, kita akan melakukan penyesuaian agar distribusinya lebih merata,” katanya.
Terkait kemungkinan adanya pengurangan tenaga kerja, Irwan menyebut bahwa hal tersebut akan dipertimbangkan secara matang oleh Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham.
“Kalau ada rencana pengurangan, tentu harus ditangani dengan bijak. Saat ini mereka masih bekerja, dan gaji mereka tetap dianggarkan dalam APBD. Jadi, tidak ada keputusan yang diambil secara tergesa-gesa,” ujarnya.
Meski demikian, Irwan menegaskan bahwa tidak ada peluang untuk melakukan perekrutan baru dalam formasi Laskar Pelangi.
“Sudah ada regulasi yang mengatur, jadi kami tidak bisa lagi menambah tenaga baru. Yang ada sekarang akan kami sesuaikan dengan kebutuhan,” tambahnya.
Menurut Irwan, langkah utama dalam evaluasi ini adalah menyesuaikan posisi tenaga Laskar Pelangi berdasarkan efektivitas kerja mereka. Jika ada pegawai yang kinerjanya kurang optimal, maka mereka akan dialihkan ke OPD yang lebih membutuhkan.
“Beberapa OPD besar tentu membutuhkan lebih banyak tenaga, sementara di tempat lain ada yang kelebihan staf. Jadi, yang kami lakukan bukan sekadar pengurangan, tetapi lebih kepada penyesuaian formasi,” jelasnya.
Evaluasi ini, lanjut Irwan, akan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Tenaga Laskar Pelangi yang terbukti memiliki kinerja baik akan tetap dipertahankan, sementara mereka yang dinilai kurang produktif berpotensi untuk tidak diperpanjang kontraknya.
“Kami akan melihat bagaimana kebijakan selanjutnya. Ada standar dan parameter tertentu dalam menilai kinerja mereka. Jika laporannya baik, tentu tidak ada masalah. Tapi kalau tidak memenuhi standar, bisa saja kontraknya tidak diperpanjang,” tegasnya.
Dengan evaluasi ini, Pemkot Makassar berharap dapat meningkatkan efektivitas kerja tenaga non-ASN serta mengoptimalkan anggaran daerah agar lebih efisien dan tepat sasaran.