
KabarMakassar.com — Aksi cepat berbagai pihak dalam merespons musibah kebakaran yang menghanguskan 10 rumah di Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, patut diapresiasi.
Dalam waktu singkat, bantuan logistik dan dukungan moril terus mengalir bagi 62 warga terdampak sejak kejadian dini hari, Senin hingga Selasa (9-10/06).
Lurah Karuwisi Utara, Ade Reyhan Salman S, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat berkoordinasi dengan instansi pemerintah dan para pemangku kepentingan.
“Alhamdulillah, kami sudah menerima berbagai bentuk bantuan, terutama dari Dinas Sosial Kota Makassar. Mulai dari kasur, tenda, makanan siap saji, beras, hingga perlengkapan pokok lainnya telah disalurkan kepada warga,” ujarnya.
Pihak kelurahan juga telah membuka posko bantuan di kantor lurah dan rekening donasi untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin ikut meringankan beban para korban.
“Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi warga maupun komunitas yang ingin membantu. Kebutuhan saat ini cukup beragam, dari makanan hingga perlengkapan tidur,” tambah Reyhan.
Tak hanya dari pemerintah, bantuan datang juga dari berbagai tokoh dan wakil rakyat yang langsung turun ke lokasi. Di antaranya Azikin Solthan (Anggota DPR RI, Fraksi Gerindra), Muchlis Misba (DPRD Makassar, Fraksi Hanura), Kasrudi (DPRD Makassar, Fraksi Gerindra), dan Hamzah Hamid (DPRD Sulsel, Fraksi PAN). Mereka menyerahkan bantuan logistik serta menyampaikan dukungan kepada para korban.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, drg. Ita Isdiana Anwar, memastikan bahwa kebutuhan dasar korban telah dipenuhi.
“Kami telah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, mie instan, beras, selimut, kasur, pakaian layak pakai, hingga kids wear untuk balita dan perlengkapan dewasa,” katanya.
Karena jumlah pengungsi tidak melebihi 100 jiwa, Dinas Sosial memutuskan untuk membentuk Dapur Mandiri, bukan Dapur Umum, di lokasi bencana.
“Sesuai SOP, Dapur Umum hanya didirikan bila jumlah korban di atas 100 jiwa. Namun di sini terdapat 62 jiwa, sehingga kami bentuk Dapur Mandiri dengan dukungan bahan makanan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari para korban,” jelas Ita.
Kebakaran yang terjadi di RT 002 dan RT 003, RW 006 ini diduga dipicu korsleting listrik. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, api melalap rumah-rumah semi permanen dan membuat puluhan orang kehilangan tempat tinggal.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Makassar, Hasanuddin, menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan 14 unit kendaraan, terdiri dari 7 unit penembak api, 6 mobil tangki air, dan 1 kendaraan rescue.
“Sebanyak 45 personel kami kerahkan untuk proses pemadaman dan evakuasi,” katanya.
Dari pendataan sementara, korban terdampak terdiri dari 24 pria dewasa, 24 wanita dewasa, 6 anak laki-laki, 4 anak perempuan, 3 balita laki-laki, 4 balita perempuan, serta 5 lansia. Mereka kini tinggal sementara di area sekitar posko dan rumah keluarga yang masih bisa menampung.
Dengan terus bertambahnya dukungan dari berbagai pihak, harapan untuk pemulihan para korban perlahan mulai terbuka. Pemerintah kota pun mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan padat dan rumah semi kayu.
“Musibah seperti ini bisa terjadi kapan saja. Kewaspadaan terhadap hal-hal kecil seperti kabel rusak atau kompor menyala sangat penting,” tutup Ita.