
KabarMakassar.com — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulawesi Selatan menegaskan sikap politiknya dengan menolak wacana pencalonan Joko Widodo sebagai Ketua Umum PSI.
DPW PSI Sulsel menyatakan dukungan penuh kepada Kaesang Pangarep, dan menilai hanya Kaesang yang layak memimpin PSI untuk periode 2025-2030.
Pernyataan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 001/SR/DPW/V/2025 yang ditandatangani langsung oleh Ketua DPW PSI Sulsel, Muhammad Surya alias Cuya, pada Kamis (22/5/2025). Dalam SK tersebut, PSI Sulsel dengan tegas menyebut Kaesang sebagai satu-satunya calon yang diusung secara resmi dalam Pemilu Raya PSI 2025.
“Kami menutup pintu untuk semua nama selain Kaesang. Termasuk wacana tentang Pak Jokowi, kami anggap tidak relevan. PSI harus dipimpin oleh generasi baru, bukan kembali ke tokoh lama,” ujar Cuya, Minggu (25/05).
Menurut Cuya, PSI dibentuk sebagai partai progresif yang membawa semangat generasi baru, sehingga tidak tepat jika mantan Presiden seperti Jokowi diproyeksikan untuk memimpin partai.
“Kami menghormati Pak Jokowi sebagai tokoh bangsa. Tapi memimpin PSI bukan panggung nostalgia. Ini tentang masa depan, dan Kaesang adalah simbol masa depan itu,” tegasnya.
Kaesang Pangarep, yang kini menjabat Ketua Umum PSI sejak 25 September 2023, dianggap telah membawa perubahan signifikan dalam tubuh partai. Gaya kepemimpinannya yang inklusif dan komunikatif dianggap cocok untuk menarik simpati pemilih muda dan pemula.
“Mas Kaesang membuktikan bahwa kepemimpinan tidak harus tua, tapi harus tepat. Ia membawa energi baru dan arah jelas. PSI Sulsel akan all out mengawal beliau,” lanjut Cuya.
Cuya menyampaikan, seluruh pengurus DPW dan DPD PSI Sulsel dijadwalkan hadir langsung dalam Kongres Nasional PSI di Solo, Jawa Tengah, pada 19 Juli 2025. Dalam forum tertinggi partai itu, mereka akan menyuarakan secara tegas penolakan terhadap segala wacana pencalonan tokoh lain di luar Kaesang.
“Kami tidak ingin PSI jadi tempat kompromi elite. Partai ini harus tetap pada jati dirinya sebagai kendaraan politik kaum muda. Itu sebabnya kami hanya akan mendukung Kaesang,” ucap Cuya.
Meski sejumlah DPW lain masih membuka opsi pencalonan tokoh lain seperti Joko Widodo, PSI Sulsel menilai hal itu tidak sejalan dengan semangat awal pendirian partai. Mereka berharap DPP PSI bersikap tegas dan tidak membuka ruang politik transaksional.
“Pemilu Raya PSI harus jadi momentum konsolidasi dan peremajaan. Kalau partai kembali ke nama-nama lama, lalu di mana letak idealismenya?” kritik Cuya.
Bagi PSI Sulsel, Jokowi bukan figur yang tepat untuk memimpin PSI yang membutuhkan arah kuat dan kepemimpinan yang konsisten.
“Kami tidak butuh pemimpin yang masih menghitung. Kami butuh yang sudah siap memimpin. Dan itu ada pada Mas Kaesang,” tutup Cuya.
Sebelumnya, Di tengah spekulasi publik terkait isu pencalonan Jokowi menjadi Ketum, Sekjen PSI Raja Juli Antoni memilih untuk tidak banyak berkomentar.
Saat ditemui dalam kunjungan ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ia hanya menjawab singkat saat ditanya soal pencalonan Jokowi.
“Tanya ke Pak Jokowi,” katanya, sambil enggan mengomentari nama-nama lain yang disebut-sebut juga tertarik maju. “Udah ya,” tutupnya singkat.
Pendaftaran calon ketua umum PSI sendiri tengah dibuka hingga 31 Mei mendatang, dan digelar secara terbuka di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.