Enak Tapi Berisiko, Ini Dampak Seblak Jika Dikonsumsi Berlebihan

6 hours ago 2

KabarMakassar.com — Seblak adalah salah satu makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Bandung dan telah menjadi favorit banyak orang, terkhususnya karena cita rasanya yang pedas dan menggugah selera.

Hidangan tersebut dibuat dari kerupuk basah yang dimasak bersama aneka bumbu khas, kemudian dipadukan dengan berbagai bahan tambahan seperti sayuran segar, irisan bakso, potongan sosis, juga telur yang dikocok.

Walau seblak digemari oleh berbagai kalangan, terutama anak muda dan remaja, perlu diketahui bahwa mengonsumsi seblak secara berlebihan dalam jangka panjang dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Kerupuk sebagai bahan utama dalam seblak biasanya diproses dengan cara digoreng atau direbus, yang membuatnya memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. Selain itu, bumbu pedas yang digunakan, terutama cabai, mengandung zat aktif bernama capsaicin yang memberikan sensasi panas serta pedas pada lidah.

Tidak hanya itu, menurut Klikdokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan, penggunaan minyak dalam jumlah banyak serta tambahan penyedap rasa yang tinggi kadar natriumnya, mampu meningkatkan kadar lemak dan garam dalam tubuh, yang berisiko bagi kesehatan ketika dikonsumsi terlalu sering.

Berikut disampaikan beberapa potensi penyakit akibat terlalu sering mengonsumsi seblak, diantaranya adalah:

1. Asam lambung atau GERD

Makanan yang memiliki cita rasa pedas serta mengandung kadar lemak tinggi, seperti seblak, mampu menjadi salah satu pemicu naiknya asam lambung dari lambung menuju esofagus atau kerongkongan.

Kondisi tersebut dalam dunia medis dikenal dengan istilah gastroesophageal reflux disease atau GERD, yang merupakan gangguan pada sistem pencernaan.

Saat seseorang mengalami GERD, mereka biasanya merasakan berbagai gejala yang cukup mengganggu. Gejala yang paling umum ialah munculnya sensasi panas atau terbakar di bagian dada, yang sering disebut sebagai heartburn.

Selain itu, penderita juga bisa mengalami regurgitasi, yaitu naiknya makanan atau cairan lambung kembali ke mulut. Tidak jarang pula, kondisi tersebut disertai dengan kesulitan menelan, yang bisa mengganggu aktivitas makan sehari-hari.

2. Kolesterol tinggi

Seblak acap kali mengandung bahan tambahan seperti sosis dan bakso yang diolah menggunakan minyak serta mengandung lemak jenuh dalam jumlah cukup tinggi.

Konsumsi makanan tersebut secara berlebihan bisa memicu peningkatan kadar kolesterol LDL dalam tubuh, yaitu jenis kolesterol yang dikenal sebagai kolesterol jahat karena dapat membahayakan kesehatan pembuluh darah.

Apabila kadar kolesterol LDL terus meningkat tanpa dikendalikan, hal ini mampu menimbulkan berbagai masalah serius pada sistem kardiovaskular. Salah satu dampaknya adalah terbentuknya plak atau lapisan lemak yang menumpuk di dinding arteri, kondisi yang disebut dengan aterosklerosis.

Seiring waktu, penumpukan plak tersebut dapat menyempitkan atau bahkan menyumbat aliran darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner, termasuk serangan jantung.

3. Gastritis dan tukak lambung

Mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah yang berlebihan secara terus-menerus bisa memberikan dampak negatif pada sistem pencernaan, khususnya pada organ lambung. Salah satu zat aktif yang terkandung dalam cabai, yaitu capsaicin, diketahui mampu merangsang peningkatan produksi asam lambung secara signifikan.

Ketika kondisi ini terjadi terlalu sering, maka asam lambung yang berlebih mampu mengiritasi lapisan dalam dinding lambung, sehingga menimbulkan peradangan atau inflamasi. Peradangan tersebut biasanya disertai dengan sejumlah gejala yang cukup mengganggu, seperti rasa nyeri di bagian ulu hati, mual yang datang secara tiba-tiba, muntah, juga sensasi perut terasa penuh atau kembung.

Apabila peradangan tersebut tidak segera ditangani dan terus berlanjut dalam jangka waktu lama, maka risiko terbentuknya tukak lambung ataupun luka pada permukaan dinding lambung akan semakin tinggi. Tukak ini dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.

4. Dehidrasi dan gangguan ginjal

Mengonsumsi makanan pedas seperti seblak mampu menyebabkan peningkatan suhu tubuh yang pada akhirnya memicu keluarnya keringat secara berlebihan. Kondisi tersebut membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat dibandingkan saat mengonsumsi makanan biasa, yang jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup, maka mampu menyebabkan dehidrasi.

Selain itu, kandungan natrium yang cukup tinggi dalam seblak, terkhususnya dari bahan tambahan seperti penyedap rasa dan olahan seperti sosis atau bakso, bisa memberikan beban kerja tambahan bagi ginjal. Ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring zat-zat tersebut agar tidak menumpuk dalam tubuh.

Jika kondisi tersebut terjadi secara terus-menerus tanpa adanya pengaturan pola makan yang seimbang, maka risiko munculnya berbagai gangguan terhadap ginjal akan meningkat.

Sejumlah gejala yang mungkin dirasakan diantaranya adalah, tubuh mengalami dehidrasi, terbentuknya batu ginjal akibat penumpukan mineral, hingga kemungkinan terjadinya kerusakan ginjal dalam jangka panjang yang memerlukan penanganan medis serius.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news