Haidir Basir Dorong 20 Persen APBD untuk Kesehatan, Soroti Ledakan Kasus TBC di Palopo

5 hours ago 3
Haidir Basir Dorong 20 Persen APBD untuk Kesehatan, Soroti Ledakan Kasus TBC di Palopo Debat PSU Pilkada Palopo, Dok Sinta KabarMakassar.

KabarMakassar.com — Calon Wakil Wali Kota Palopo, Haidir Basir, menyuarakan urgensi perombakan kebijakan anggaran daerah untuk menghadapi darurat kesehatan, khususnya menyangkut penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC).

Dalam debat publik Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan di Hotel Claro Makassar, Sabtu (17/5).

Haidir menegaskan komitmennya untuk mengalokasikan 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) khusus sektor kesehatan jika terpilih bersama pasangannya, Putri Dakka.

“Di Kota Palopo, kami ingin menyiapkan APBD untuk bidang kesehatan 20 persen. Biaya pengobatan harus bisa gratis, dan masyarakat benar-benar ditangani secara tuntas atas penyakit yang mereka derita,” ujar Haidir.

Pernyataan ini dilontarkan saat menanggapi pertanyaan panelis tentang lonjakan kasus TBC di Indonesia, termasuk Palopo. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga November 2022, tercatat 497 kasus TBC di Kota Palopo, sementara TBC Resisten Obat (TBC RO) di Sulsel mencapai 1.338 kasus, dengan cakupan penanganan hanya 26 persen.

Haidir menyoroti fakta bahwa penanganan TBC dan persoalan kesehatan lain tidak cukup bila hanya bertumpu pada pemerintah pusat. Ia menilai sinergi lokal menjadi kunci, terutama menyangkut layanan dasar yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

“Urusan kesehatan bukan semata-mata tanggung jawab satu instansi. Ini harus dikeroyok bersama. Ketika rakyat sakit dan tidak mampu berobat, maka negara wajib hadir, dan itu harus dimulai dari pemerintah daerah,” tegasnya.

Ia juga menyebut rencana layanan pengobatan gratis bukan sebatas janji, tapi bagian dari pendekatan sosial menyeluruh yang menyasar akar masalah, termasuk kemiskinan, sanitasi buruk, hingga rendahnya literasi kesehatan.

Haidir menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa masyarakat sehat adalah syarat utama Palopo yang kuat dan mandiri.

“Ketika masyarakat sehat, daerah juga pasti kuat. Kita ingin rakyat damai, sejahtera, dan tidak lagi takut jatuh sakit hanya karena tak mampu berobat,” pungkasnya.

Pasangan calon nomor urut 2, Farid Kasim Judas dan Nurhaenih, turut menanggapi isu TBC dan janji alokasi anggaran. Farid menyebut pihaknya juga berkomitmen mengalokasikan 20 persen APBD untuk kesehatan, namun menekankan pada strategi promosi dan edukasi.

“Kesehatan bukan hanya soal mengobati, tapi juga mencegah. Promosi kesehatan dan edukasi gaya hidup sehat adalah pilar penting,” ucap Farid.

Sementara itu, Nurhaenih secara spesifik menekankan pentingnya edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam mencegah penyebaran TBC.

“TBC itu menular lewat droplet, bisa melalui udara atau ludah. Maka kita perlu mendidik masyarakat agar tidak membuang ludah sembarangan, menjaga etika batuk dan bersin, serta menjaga lingkungan tetap bersih,” jelasnya.

Debat kali ini memperlihatkan bahwa isu kesehatan menjadi medan adu gagasan yang krusial di tengah PSU Pilkada Palopo. Meningkatnya beban penyakit, khususnya yang berkaitan dengan sanitasi dan ketimpangan layanan dasar, menjadi sorotan serius publik.

Dengan dua pasang calon sama-sama menjanjikan alokasi anggaran kesehatan hingga 20 persen, publik kini dihadapkan pada pertanyaan lanjut, siapa yang benar-benar siap mengeksekusi, bukan sekadar menjanjikan?

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news