
KabarMakassar.com — Tanggal 1 Juni selalu mengingatkan bangsa Indonesia pada satu peristiwa besar, lahirnya Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Sulawesi Selatan Hj. Fatma Wahyuddin, menyebut memperingati Hari Lahir Pancasila tidak cukup hanya dengan seremoni atau kutipan sejarah. Lebih dari itu, nilai-nilainya harus benar-benar hidup dalam setiap kebijakan publik dan perilaku sosial masyarakat.
“Hari ini kita merayakan Hari Lahir Pancasila, fondasi yang menyatukan kita meski berbeda suku, agama, dan budaya. Kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia,” ujarnya, Minggu (01/06).
Sebagai politisi perempuan yang aktif dalam pembangunan daerah, Fatma menekankan bahwa Pancasila bukan sekadar teks monumental yang dihafalkan di sekolah, tetapi harus diterjemahkan menjadi program nyata, terutama di daerah-daerah yang masih menghadapi ketimpangan sosial dan ekonomi.
Fatma menyoroti bagaimana nilai-nilai dasar seperti keadilan sosial, persatuan, dan demokrasi seringkali hanya muncul dalam wacana, namun belum menyentuh kehidupan rakyat secara merata.
“Pancasila bukan sekadar simbol, tetapi harus diimplementasikan dalam kebijakan pembangunan yang adil dan merata,” tegasnya.
Hal ini menjadi penting di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, mulai dari polarisasi politik, ketimpangan akses layanan dasar, hingga ancaman intoleransi. Fatma menilai, semua itu terjadi bukan karena Pancasila kurang relevan, tetapi karena implementasinya belum menyeluruh.
Momentum Hari Lahir Pancasila tahun ini juga menjadi ruang refleksi atas keretakan sosial yang kerap muncul di masa politik. Fatma mengajak semua pihak dari elite hingga rakyat biasa untuk menolak praktik politik identitas dan menghidupkan kembali semangat gotong royong.
“Di tengah keragaman, mari kita jaga toleransi dan gotong royong sebagai wujud nyata pengamalan Pancasila,” ujarnya.
Menurutnya, Sulawesi Selatan, dengan keragaman etnis dan budaya, adalah contoh konkret bagaimana Pancasila bisa menjadi perekat jika dijaga dengan bijak.
Tak hanya di ruang sosial, Fatma juga menekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam setiap rancangan pembangunan daerah. Dalam posisinya sebagai Ketua Fraksi Demokrat, ia berkomitmen mendorong kebijakan yang berpihak pada masyarakat bawah dan menguatkan keadilan distribusi pembangunan.
“Partai Demokrat akan terus mendukung program-program pemerintah yang sejalan dengan semangat Pancasila, demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Fatma menilai bahwa pembangunan di Sulsel harus lebih responsif terhadap nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal pemerataan akses pendidikan, kesehatan, serta perlindungan terhadap kelompok rentan.
Pancasila, yang dirumuskan oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945, tidak berhenti sebagai dokumen sejarah. Ia adalah living ideology — ideologi yang harus terus tumbuh, ditanamkan, dan dilindungi dalam ruang publik.
“Pancasila merupakan dasar negara yang mempersatukan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Fatma dalam refleksi peringatan 1 Juni 2025,.
Dalam semangat peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, Fatma mengajak seluruh masyarakat khususnya generasi muda untuk tidak hanya menghafal lima sila, tapi juga menghidupkannya dalam tindakan.
“Dengan semangat Hari Lahir Pancasila, kita harapkan Indonesia semakin kuat, damai, dan sejahtera,” pungkasnya.