Beranda News Fokus Skema Perbaikan, DPR Bantah Penghapusan Subsidi BBM

KabarMakassar.com — Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Haryadi, membantah adanya rencana penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Pernyataan ini disampaikan Bambang sebagai respons terhadap isu yang beredar mengenai penghapusan BBM bersubsidi.
Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak bisa dilakukan tanpa melalui pembahasan terlebih dahulu di lembaga legislatif.
“Tidak ada wacana penghapusan subsidi, dan mekanisme terkait subsidi harus mendapat persetujuan DPR RI karena subsidi itu melekat di APBN. Presiden Prabowo malah menekankan untuk melindungi kebutuhan masyarakat kecil,” ujar Bambang dalam keterangan resminya, dikutip (24/02).
Bambang juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar subsidi BBM lebih tepat sasaran.
Ia mengakui bahwa saat ini masih terdapat ketidaktepatan dalam penyaluran subsidi, namun pemerintah berkomitmen untuk melakukan pembenahan.
“Presiden ingin subsidi tepat sasaran dan benar-benar sampai kepada masyarakat kecil yang berhak. Kita akui masih ada ketidaktepatan dalam penyaluran, tapi ke depan akan kita benahi agar lebih efektif,” tambahnya.
Selain itu, Bambang meluruskan pernyataan Ketua Dewan Energi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, yang menurutnya telah disalahartikan oleh beberapa pihak.
Ia menegaskan bahwa Luhut tidak mengusulkan penghapusan subsidi, melainkan perbaikan skema agar lebih tepat sasaran.
“Mungkin maksud Pak Luhut bukan penghapusan subsidi, tapi perbaikan skema agar subsidi lebih tepat sasaran. Bahkan dalam rapat kerja tahun 2023, Komisi VII DPR dan Menteri ESDM Arifin Tasrif sudah menyepakati bahwa BBM bersubsidi seperti Pertalite hanya diperuntukkan bagi sepeda motor dan angkutan umum, sementara Solar ditujukan untuk angkutan umum, angkutan sembako, nelayan, dan petani,” jelas Bambang.
Sebelumnya, dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook di Soehanna Hall, Jakarta Selatan, Kamis (20/02) lalu, Luhut sempat menyampaikan bahwa subsidi BBM akan dihentikan dalam dua tahun ke depan atau pada 2027.
Menurutnya, subsidi tidak lagi akan berbasis komoditas, tetapi dialihkan menjadi bantuan langsung kepada penerima yang memenuhi syarat.
“Mungkin dalam waktu 2 tahun kita bisa menuju ke satu harga, tidak ada lagi subsidi untuk barang seperti BBM Solar atau lainnya. Subsidi akan diberikan langsung kepada individu yang memenuhi syarat,” ujar Luhut.