Ilustrasi Emas (Dok : KabarMakassar).
KabarMakassar.com — Harga emas batangan di Pegadaian kembali naik pada perdagangan hari ini, Selasa (03/06). Peningkatan terjadi pada semua jenis emas yang dijual, termasuk Antam dan UBS.
Peningkatan harga ini sejalan dengan penambahan harga emas dunia yang memicu melemahnya dolar AS serta meningkatnya ketegangan geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina.
Harga Emas Antam di Pegadaian
Harga emas Antam ukuran 0,5 gram naik Rp10.000 menjadi Rp1.032.000. Sementara ukuran 1 gram naik Rp18.000 menjadi Rp1.959.000. Kenaikan juga dicatat pada ukuran lainnya, seperti:
- 2 gram: Rp3.855.000
- 25 gram: Rp47.532.000
- 50 gram: Rp94.983.000
- 100 gram: Rp189.884.000
- 250 gram: Rp474.438.000
- 500 gram: Rp948.659.000
- 1.000 gram: Rp1.897.277.000
Harga Emas UBS di Pegadaian
Harga emas UBS ukuran 0,5 gram naik Rp9.000 menjadi Rp1.030.000. Ukuran 1 gram juga mengalami kenaikan menjadi Rp1.904.000. Berikut daftar harga lainnya:
- 2 gram: Rp3.779.000
- 5 gram: Rp9.336.000
- 10 gram: Rp18.575.000
- 25 gram: Rp46.343.000
- 50 gram: Rp92.495.000
- 100 gram: Rp184.917.000
- 250 gram: Rp462.155.000
- 500 gram: Rp923.221.000
Emas Dunia Melesat, Sentuh Level Tertinggi dalam 3 Minggu
Di pasar global, harga emas melonjak 2,73% menjadi US$3.379,06 per troy ons pada perdagangan Senin (2/6/2025), tertinggi sejak 6 Mei. Pagi ini (Selasa, 3/6/2025, pukul 06.30 WIB), harga emas dunia kembali naik 0,23% ke posisi US$3.386,82 per troy ons.
Lonjakan ini dipicu oleh pelemahan indeks dolar AS (DXY) sebesar 0,63% ke level 98,7, membuat emas lebih murah bagi investor luar negeri.
Selain faktor nilai tukar, pasar juga merespons meningkatnya ketegangan geopolitik akibat konflik Rusia-Ukraina. Ukraina dikabarkan melancarkan serangan drone yang spektakuler ke wilayah Rusia, termasuk pangkalan udara strategis di Siberia Timur. Sebanyak 40 pesawat militer Rusia dilaporkan rusak, termasuk pembom Tu-95 dan pesawat pengintai A-50, dengan kerugian ditaksir mencapai US$2 miliar.
Ketegangan ini menambah atmosfer global, yang biasanya mendorong investor beralih ke emas sebagai aset safe haven.
Selain perang, ketegangan perdagangan AS-China, penurunan bursa saham global, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa turut memperkuat daya tarik emas.
