Beranda News Hasto Ditahan KPK, Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Tunda Perjalanan Retreat

KabarMakassar.com — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (20/02) kemarin.
Penahanan dilakukan setelah Hasto menjalani pemeriksaan sebagai tersangka selama sekitar delapan jam.
Dari video yang beredar, Hasto terlihat mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK dengan kedua tangannya diborgol saat keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Diketahui, KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI, yang juga menyeret nama Harun Masiku.
Sebelumnya, Ketua KPK, Setyo Budiyanto, dalam konferensi pers menjelaskan bahwa Hasto bersama Harun Masiku diduga memberikan suap kepada Komisioner KPU RI periode 2017-2022, Wahyu Setiawan.
Penetapan status tersangka ini berdasarkan surat perintah penyidikan (sprindik) nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tertanggal 23 Desember 2024.
Selain itu, Hasto juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perintangan penyidikan KPK.
Ia diduga memerintahkan Harun Masiku untuk merendam ponselnya di air dan melarikan diri saat KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
“Pada 8 Januari 2020, saat proses tangkap tangan KPK, HK memerintahkan Nur Hasan, penjaga rumah aspirasi di Jalan Sutan Syahrir Nomor 12 A, untuk menelepon Harun Masiku agar merendam ponselnya dalam air dan segera melarikan diri,” ujar Setyo.
Menanggapi penahanan Hasto, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menginstruksikan seluruh kepala daerah dari partainya untuk menunda partisipasi dalam agenda retreat yang dijadwalkan berlangsung pada 21-28 Februari 2025.
Instruksi tersebut tertuang dalam surat DPP PDIP Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang ditandatangani Megawati pada 20 Februari 2025.
Dalam surat itu, seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah PDIP diminta menunda perjalanan ke Magelang untuk mengikuti acara tersebut. Bahkan, mereka yang sudah dalam perjalanan diminta untuk segera berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut.
“Diinstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDIP untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retreat di Magelang pada 21-28 Februari 2025,” demikian bunyi surat tersebut.
Selain itu, Megawati juga meminta kepala daerah tetap berada dalam komunikasi aktif dan bersiaga terhadap panggilan yang mungkin diberikan.
“Tetap berada dalam komunikasi aktif dan standby commander call,” demikian poin kedua dalam instruksi tersebut.