KabarMakassar.com — Pasar saham Indonesia mengawali perdagangan hari ini, Selasa (18/02), dengan optimisme, meskipun tetap dibayangi oleh berbagai sentimen eksternal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,38% atau naik 26,06 poin ke level 6.856,94 pada pukul 09.01 WIB.
Sepanjang awal sesi perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 6.844 hingga 6.861, dengan 230 saham menguat, 77 saham melemah, dan 200 saham stagnan.
Optimisme pasar terlihat dari proyeksi analis yang memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat menuju 7.036 pada perdagangan hari ini.
Tim analis MNC Sekuritas menyebut bahwa penguatan IHSG pada perdagangan sebelumnya, Senin (17/02), yang mencapai 2,90% ke level 6.830, telah menutup area gap dan memberikan sinyal potensi kenaikan lebih lanjut.
“Jika mengacu pada skenario hitam, posisi IHSG saat ini adalah awal dari wave B dari wave (Y), sehingga masih ada peluang untuk menguji level 6.912-7.036,” ungkap Tim Analis MNC Sekuritas dalam risetnya, Selasa (18/02).
Namun, investor tetap diminta untuk waspada terhadap skenario merah, yang menunjukkan bahwa penguatan IHSG bisa terbatas dan rentan terkoreksi kembali.
Level support IHSG berada di kisaran 6.609 dan 6.509, sementara level resistansi berada dalam rentang 6.843 hingga 6.933.
Beberapa saham yang direkomendasikan untuk perdagangan hari ini antara lain AKRA, BBTN, BRPT, dan ISAT.
Meskipun ada potensi penguatan, analis mengingatkan bahwa sentimen global masih menjadi faktor kunci yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa hari ke depan.
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang support 6.500 dan berpotensi terkoreksi lebih lanjut ke 6.300.
Ada dua faktor utama yang diperkirakan akan mempengaruhi pasar saham Indonesia, pertama adanya kEbijakan Tarif Donald Trump
Diketahui, Pemerintahan Donald Trump berencana menerapkan reciprocal tariff atau tarif timbal balik terhadap negara mitra dagangnya.
Kebijakan ini diklaim adil oleh Trump, tetapi beberapa negara telah menyatakan keberatan dan mengancam akan mengambil langkah balasan.
Jika benar-benar diterapkan, kebijakan ini bisa berdampak negatif pada pasar global, termasuk IHSG.
Kedua, adanya pergerakan Nilai Tukar Rupiah. Korelasi antara rupiah dan IHSG cukup erat. Jika rupiah menguat, maka IHSG berpotensi ikut naik.
Saat ini, rupiah diperkirakan akan mengalami penguatan seiring dengan koreksi pada Indeks Dolar AS (DXY). Namun, ketidakpastian global bisa membuat pergerakan rupiah tetap fluktuatif.
Sebelumnya, IHSG sempat berada di zona merah, mencatatkan pelemahan 1,54% dalam sepekan terakhir.
Indeks turun dari 6.752,57 ke 6.638,45 pada akhir perdagangan Jumat (14/02) kemarin. Pelemahan ini terutama dipicu oleh dua sektor dengan performa terburuk, yaitu IDX ENERGY dan IDX INFRA.
IDX ENERGY mengalami tekanan karena aksi jual asing serta penurunan harga batu bara. Sementara, IDX INFRA terbebani oleh koreksi saham BREN dan TLKM.
Di sisi lain, terdapat dua sektor yang menjadi top gainers dalam sepekan terakhir:
IDX TECHNO, yang menguat berkat kenaikan saham BUKA dan optimisme terhadap emiten grup Elang Mahkota, serta IDX CYCLIC, yang didorong oleh kenaikan saham media seperti FILM dan MNCN.
Dengan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini, IPOT merekomendasikan beberapa saham untuk trading pekan ini, antara lain PSAB, INDY, dan TINS.
Meskipun IHSG berpeluang menembus 7.000, investor tetap perlu mencermati sentimen global, terutama kebijakan perdagangan AS dan pergerakan nilai tukar rupiah.
Dengan strategi yang tepat dan pengawasan ketat terhadap level support dan resistansi, pelaku pasar diharapkan bisa mengoptimalkan peluang di tengah dinamika ekonomi yang masih penuh ketidakpastian.
Dilansir dari bloombeeg, Berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.
- BRI Danareksa Sekuritas- DKFT- INET- MLPL- WIRG
- BNI Sekuritas- PANI- GOTO- PSAB- PTRO- TOBA- AMRT
- Phillip Sekuritas- ARNA- NISP- PYFA
MNC Sekuritas
- AKRA
- BBTN
- BRPT
- ISAT
CGS International Sekuritas
- BBNI
- BMRI
- BBRI
- BRIS
- JPFA
- ANTM
Phintraco Sekuritas
- BRIS
- BBRI
- BBNI
- BBCA
- SRTG
Panin Sekuritas
- HEAL
- PTPP
- OASA
- SRTG
Mirae Asset Sekuritas
- AKRA
- JARR
- SMRA
- SSIA
- ULTJ
- HATM
- NAIK
- PURI
Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.