IHSG Dibuka Melemah Usai Peluncuran Danantara

9 hours ago 2

banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan Selasa (25/2) dengan pelemahan tipis. Dibuka di level 6.749, indeks turun 0,09% ke posisi 6.743 usai Danantara resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo, Senin (24/02) kemarjn.

Sepanjang sesi awal, IHSG bergerak di kisaran 6.736 hingga level tertinggi 6.772. Dari total saham yang diperdagangkan, 225 saham mengalami kenaikan, 164 saham terkoreksi, dan 566 saham stagnan. Beberapa saham yang melemah di antaranya MDKA yang turun 3,50% ke Rp1.655, TLKM terkoreksi 1,92%, dan UNTR melemah 1,50%.

Pemprov Sulsel

Penurunan IHSG terjadi setelah peluncuran BPI Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto, yang tampaknya memberi dampak terhadap pergerakan pasar.

Mengacu pada data RTI Infokom, IHSG ditutup di level 6.749,60 pada perdagangan sebelumnya Senin (24/02), mencatat penurunan 0,78%. Secara year-to-date (YtD), indeks telah melemah 4,67%.

Di pasar global, mayoritas indeks saham di Wall Street mengalami tekanan pada perdagangan Senin (24/2). Indeks S&P 500 turun 0,5%, Nasdaq Composite anjlok 1,21%, sementara Dow Jones naik tipis 0,08%. Saham-saham teknologi utama turut terbebani, menjadi pemicu pelemahan Nasdaq.

Tak hanya itu, pasar saham Asia Pasifik juga mengalami koreksi. Indeks Kospi turun 0,35%, Kosdaq terkoreksi 0,17%, Hang Seng melemah 0,08%, CSI 300 China turun 0,22%, Shanghai Composite melemah 0,18%, dan Taiex Taiwan turun lebih dalam 0,70%.

Kekhawatiran investor juga meningkat seiring dengan kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang tetap mempertahankan tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko setelah masa penundaan berakhir pekan depan.

Tim Analis MNC Sekuritas menilai tekanan jual masih dominan dalam pergerakan IHSG. Meski demikian, secara teknikal, indeks masih berpotensi menguat dalam skenario wave B dari wave (Y), dengan target uji level 6.908 hingga 7.148.

Hari ini, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 6.679 hingga 6.509, sementara resistance berada di level 6.830 dan 6.956.

Sementara, MNC Sekuritas merekomendasikan strategi speculative buy untuk saham ADRO, serta buy on weakness untuk AKRA, LSIP, dan PANI guna memanfaatkan peluang di tengah volatilitas pasar.

Diketahui, Pekan ini, pasar keuangan global bersiap menghadapi berbagai rilis data ekonomi yang berpotensi mempengaruhi kebijakan moneter.

Dari dalam negeri, perhatian tertuju pada data uang beredar (M2) Januari 2025 yang akan dirilis oleh Bank Indonesia (BI).

Sementara itu, investor global menanti data inflasi pengeluaran konsumen AS (PCE), pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024, serta laporan ketenagakerjaan AS yang dapat menentukan arah suku bunga The Fed.

Namun, sorotan adalah peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang menandai babak baru dalam pengelolaan investasi strategis Indonesia.

Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan Danantara dalam sebuah acara yang digelar di Halaman Tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (24/02) kemarin.

Danantara diproyeksikan memiliki peran serupa dengan Temasek di Singapura, yaitu sebagai entitas yang mengelola investasi dan aset BUMN secara profesional.

Tugas utamanya meliputi optimalisasi dividen BUMN hingga pengelolaan penyertaan modal untuk proyek-proyek berkelanjutan.

Sementara itu, di pasar global, investor juga memantau Dallas Fed Manufacturing Index untuk Februari, yang sebelumnya tercatat di angka 14,1 dan diprediksi turun ke 18. Indeks ini menjadi indikator awal kondisi manufaktur di Texas dan dapat memberikan gambaran tentang permintaan industri di AS.

Menjelang bulan suci Ramadan, pekan ini menjadi periode paling sibuk bagi pasar keuangan dengan serangkaian rilis data ekonomi penting.

Selain peresmian Danantara yang menjadi sorotan utama, investor global juga akan mencermati sejumlah indikator ekonomi dari Amerika Serikat (AS) yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter The Fed.

Pada hari ini, Selasa (25/02), perhatian tertuju pada data CB Consumer Confidence Februari yang sebelumnya berada di level 104,1, dengan proyeksi turun ke 103.

Jika angka yang dirilis lebih rendah dari perkiraan, pasar bisa bereaksi negatif karena menandakan pelemahan daya beli konsumen.

Selain itu, laporan S&P/Case-Shiller Home Price Index Desember akan memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kondisi pasar properti AS, yang dapat berdampak pada arah suku bunga The Fed.

Memasuki Rabu (26/02) besok, fokus tertuju pada data New Home Sales Januari, di mana sebelumnya tercatat sebanyak 698 ribu unit.

Jika angka ini turun di bawah ekspektasi, pasar properti AS bisa mengalami tekanan lebih lanjut. Selain itu, laporan API Crude Oil Stock Change akan memberikan wawasan terkait perubahan stok minyak mentah AS.

Sebelumnya, stok minyak meningkat 3,34 juta barel, yang berpotensi mempengaruhi harga minyak global.

Kemudian pada Kamis (27/02) lusa, AS dijadwalkan merilis estimasi kedua pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024. Sebelumnya, produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 3,1%, namun jika data terbaru menunjukkan perlambatan, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bisa semakin menguat.

Selain itu, pasar juga akan memantau data Initial Jobless Claims untuk pekan yang berakhir 22 Februari 2025, di mana sebelumnya tercatat 219 ribu, dengan proyeksi meningkat menjadi 225 ribu. Jika angka ini lebih tinggi dari perkiraan, maka kondisi pasar tenaga kerja AS berpotensi semakin tertekan.

Puncak perhatian akan terjadi pada Jumat (28/02) depan dengan dirilisnya PCE Price Index kuartal IV-2024, yang menjadi indikator utama bagi The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter.

Dilansir dari Bloomberg, Berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.
BRI Danareksa Sekuritas

  • LPPF
  • MPPA

BNI Sekuritas

  • BBNI
  • BUKA
  • PNLF
  • PSAB
  • BFIN
  • JPFA

Samuel Sekuritas Indonesia

  • BBRI
  • BRIS
  • BRMS
  • WIFI
  • HEAL
  • PSAB

MNC Sekuritas

  • ADRO
  • AKRA
  • LSIP
  • PANI

CGS International Sekuritas

  • INDF
  • ANTM
  • JPFA
  • DSNG
  • BRMS
  • PSAB

Phintraco Sekuritas

  • SIDO
  • UNTR
  • INDF
  • LSIP
  • PGEO

Panin Sekuritas

  • MSIN
  • LSIP
  • MLPL
  • BSDE

Mirae Asset Sekuritas

  • AALI
  • ASII
  • BREN
  • JSMR
  • LSIP
  • MPPA
  • IOTF
  • AWAN

Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news