KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lada pembukaan perdagangan Kamis (21/11/2024), sempat berada di zona merah di posisi 7.168,33 sebelum kembali menguat sesaat setelah pembukaan. Indeks bergerak di rentang 7.168,33 hingga 7.190,31 dalam beberapa menit pertama perdagangan.
Saham unggulan seperti TLKM, KLBF, dan AMMN terpantau melesat ke zona hijau. Data BEI mencatat, sebanyak 219 saham menguat, 157 saham melemah, dan 569 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat naik menjadi Rp12.068 triliun.
Di awal perdagangan sesi I, Saham-saham ini justru cetak kenaikan tajam dan teratas dalam daftar top gainers. Sebab, melonjak hingga 24%.
Diantara kelimanya, saham PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) meonjak hingga mentok batas Auto Rejction Atas (ARA). Sebab, PUDP melonjak 24,6%.
Diikuti saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) melesat 19,8% dan PT Inter Delta Tbk (INTD) melejit 14,7%.
IHSG diprediksi menghadapi tekanan koreksi dalam perdagangan hari ini, Kamis (21/11), setelah kemarin ditutup melemah sebesar 0,21% atau turun 15,38 poin ke level 7.180,33. Tren pelemahan ini terjadi seiring keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 6%.
Pada perdagangan Rabu (20/11) kemarin, IHSG sempat menyentuh level tertinggi harian di 7.229,70 sebelum berbalik melemah. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan sebanyak 310 saham tertekan, sementara 250 saham berhasil menguat, dan 229 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.079,71 triliun.
Tim analis MNC Sekuritas memproyeksikan koreksi IHSG masih berada dalam bagian dari wave C dari wave (2), yang dapat membawa indeks menguji level 6.835 hingga 6.998. Namun, dalam skenario terbaik, pelemahan IHSG hanya akan menguji level support di rentang 7.062 hingga 7.114 untuk membentuk wave (c) dari wave [ii].
“Kami merekomendasikan strategi buy on weakness untuk saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA). Sementara itu, speculative buy dapat dilakukan pada saham PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), dan sell on strength*untuk PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT),” jelas tim analis MNC Sekuritas dalam riset mereka, Kamis (21/11).
Senada, analis RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, memperkirakan IHSG akan menguji garis MA5 pada level 7.180 dengan potensi rebound jika tetap bertahan di atas garis tersebut. Namun, jika terjadi breakdown, IHSG berpeluang kembali mencetak Lower Low untuk menguji level terendahnya pada Agustus 2024.
IHSG diprediksi bergerak di rentang 7.100 hingga 7.300. Investor sebaiknya memperhatikan saham seperti PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC).
Dengan kondisi pasar yang masih tertekan namun menunjukkan peluang rebound, investor diimbau berhati-hati dalam menentukan langkah. Saham-saham defensif seperti KLBF dan MEDC dapat menjadi pilihan untuk memperkuat portofolio. Sementara itu, momentum koreksi dapat dimanfaatkan untuk melakukan pembelian di harga rendah pada saham-saham unggulan lainnya.
Perhatikan pergerakan IHSG pada rentang support 7.076 hingga 6.998, dan resistance di level 7.207 hingga 7.354. Bagi investor jangka pendek, disiplin dalam memasang cut loss dan mengambil keuntungan adalah kunci menghadapi volatilitas ini.
Sebelumnya diberitakan, Diketahui, Setelah mencatat pelemahan selama empat hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil berbalik arah dan mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan Selasa (19/11). IHSG ditutup naik 0,86% atau 61,44 poin ke level 7.195,71 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penguatan ini menjadi angin segar bagi pasar saham domestik yang sempat tertekan dalam sepekan terakhir, di mana IHSG tercatat melemah 1,72%. Secara bulanan, IHSG masih mengalami penurunan sebesar 7,62%, sementara sejak awal tahun indeks telah terpangkas 1,06%.
Saham Penyokong dan Pemberat IHSG
Kinerja IHSG hari ini didukung oleh sejumlah saham unggulan yang mencatatkan penguatan, sementara beberapa lainnya menjadi pemberat. Berikut daftar top gainers (penyokong) dan top losers (pemberat) IHSG:
Top Leaders:
- TLKM: +7,34%
- GOTO: +8,82%
- ISAT: +9,38%
- MAPI: +9,31%
- DCII: +10,34%
Top Laggards:
- BMRI: -1,19%
- TPIA : -2,23%
- BRMS: -3,11%
- SRAJ: -7,38%
- BRIS: -2,46%
Saham teknologi menjadi motor penggerak utama, dengan sektor ini melonjak hingga 5,24%. Sektor infrastruktur dan barang konsumsi non-primer juga turut menyumbang penguatan, masing-masing naik 2,56% dan 2,18%. Sebaliknya, sektor kesehatan menjadi satu-satunya yang melemah, turun 0,24%.
Transaksi Asing: Net Sell di Tengah Penguatan IHSG
Meski IHSG menguat, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp746,21 miliar di seluruh pasar. Di pasar reguler, net sell asing bahkan mencapai Rp763,78 miliar, sementara di pasar negosiasi tercatat net buy Rp17,56 miliar.
Saham dengan net buy terbesar asing antara lain:
- GOTO: Rp62,71 miliar
- ASII : Rp51,04 miliar
- ISAT: Rp41,44 miliar
Sementara itu, net sell terbesar asing terjadi pada saham:
- -BBRI: Rp348,31 miliar
- BBCA: Rp330,71 miliar
- BMRI: Rp261,57 miliar
- BBNI: Rp53,59 miliar
Top Performers dan Penekan IHSG
Pada indeks LQ45, saham indosat Tbk (ISAT) mencatat lonjakan tertinggi sebesar 9,38%, diikuti oleh Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) naik 9,31%, dan GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang meningkat 8,82%. Sebaliknya, Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi salah satu top losers LQ45 dengan penurunan 2,46%, diikuti oleh AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 2,24%.
Untuk IHSG secara keseluruhan, saham BDKR menjadi top gainer dengan lonjakan 34,91%, sementara ANDI menjadi top loser dengan penurunan tajam 14,29%.