IHSG Melemah di Pengujung Mei, Asing Catat Net Buy di Pasar Negosiasi

2 days ago 9
IHSG Melemah di Pengujung Mei, Asing Catat Net Buy di Pasar Negosiasi Ilustrasi saham (Dok : KabarMakassar).

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan bulan Mei 2025 dengan koreksi. Pada Rabu (28/5), IHSG ditutup melemah 0,32% atau turun 23,15 poin ke posisi 7.175,82 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski bergerak melemah, investor asing justru tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) dengan nilai signifikan.

Data perdagangan menunjukkan, net buy asing di seluruh pasar mencapai Rp 1,37 triliun. Pembelian bersih ini terutama terjadi di pasar negosiasi yang mencatat net buy senilai Rp 1,44 triliun. Sementara itu, di pasar reguler, terjadi net sell atau jual bersih sebesar Rp 71,36 miliar.

Salah satu penopang utama net buy di pasar negosiasi adalah transaksi jumbo saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), yang mencatat transaksi tutup sendiri senilai Rp 1,4 triliun. EMTK menjadi pusat perhatian dalam perdagangan hari ini karena menyumbang porsi besar dari keseluruhan nilai transaksi pasar negosiasi.

Di samping EMTK, beberapa saham lain juga mendapat aliran dana asing yang cukup besar. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat net buy sebesar Rp 630,85 miliar. Disusul oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy Rp 411,9 miliar, serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang menerima aliran dana asing senilai Rp 168,26 miliar.

Sebaliknya, beberapa saham justru menjadi sasaran jual bersih asing. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami net sell sebesar Rp 223,06 miliar. Kemudian PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat jual bersih Rp 196,16 miliar. Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) juga mengalami tekanan dengan net sell asing sebesar Rp 114,8 miliar.

Secara keseluruhan, total volume transaksi yang terjadi di bursa mencapai 33,39 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 23,05 triliun. Dari jumlah tersebut, terdapat 335 saham yang ditutup melemah, sementara 245 saham menguat dan 226 saham lainnya stagnan.

Meski IHSG turun pada perdagangan hari ini, secara mingguan indeks masih mencatatkan penguatan 0,47%. Sementara sejak awal tahun 2025 hingga akhir Mei, IHSG telah tumbuh 1,35%.

Di jajaran saham-saham unggulan LQ45, beberapa emiten mencatatkan penguatan signifikan. Saham PT Astra International Tbk (ASII) memimpin penguatan dengan kenaikan 3,19%. Diikuti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik 2,64%, serta PT United Tractors Tbk (UNTR) yang menguat 2,51%.

Namun, pelemahan saham juga terjadi pada beberapa emiten LQ45. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi top loser dengan penurunan sebesar 6,67%. Disusul PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) yang melemah 4,73%, serta PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang turun 4,71%.

Pelemahan IHSG turut disebabkan oleh tekanan di sejumlah indeks sektoral. Tercatat tujuh sektor mengalami penurunan, dengan sektor barang konsumsi nonprimer menjadi penekan terbesar setelah melemah 1,28%. Sektor barang baku menyusul dengan koreksi 1,07%, sementara sektor infrastruktur turun 1%.

Sektor lainnya yang ikut melemah adalah sektor barang konsumsi primer sebesar 0,80%, sektor energi 0,62%, properti dan real estat 0,23%, serta sektor keuangan yang melemah 0,19%.

Meski demikian, masih terdapat sektor-sektor yang mampu mencatatkan kinerja positif. Sektor perindustrian memimpin penguatan dengan lonjakan 1,47%. Diikuti sektor kesehatan yang naik 0,98%, sektor transportasi dan logistik yang bertumbuh 0,90%, serta sektor teknologi yang mencatat kenaikan 0,71%.

Pergerakan IHSG hari ini mencerminkan dinamika pasar yang cukup kompleks, di mana tekanan sektor-sektor utama masih membayangi pergerakan indeks, meskipun ada dorongan dari transaksi besar di pasar negosiasi dan penguatan pada beberapa sektor tertentu.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news