Beranda Ekonomi Bisnis Investasi Reksadana Semakin Populer di Sulsel, Peningkatan Investor Capai 369.438
KabarMakassar.com — Investasi reksadana semakin diminati masyarakat Sulawesi Selatan. Hingga September 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mencatat jumlah investor reksadana mencapai 369.438 Single Investor Identification (SID), tumbuh signifikan sebesar 30,58 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 303.350 SID.
Ketua OJK Sulselbar, Darwisman, menyebutkan bahwa peningkatan jumlah investor ini mencerminkan semakin besarnya kesadaran masyarakat Sulsel terhadap investasi di pasar modal, khususnya reksadana.
“Reksadana menawarkan tingkat keamanan yang tinggi karena dikelola langsung oleh manajer investasi profesional. Hal ini memberikan rasa aman bagi masyarakat yang baru belajar berinvestasi,” jelas Darwisman dalam keterangan resminya dikutip Jumat (22/11).
Tak hanya reksadana, pertumbuhan jumlah investor juga terjadi pada instrumen lain. Investor saham meningkat 24,13 persen, sedangkan investor di Surat Berharga Negara (SBN) tumbuh 17,31 persen secara tahunan.
Secara keseluruhan, jumlah investor pasar modal di Sulsel mencapai 385.477 SID hingga September 2024, melonjak 29,62 persen dibandingkan tahun lalu.
Namun, peningkatan jumlah investor ini berbanding terbalik dengan nilai transaksi saham yang justru mengalami penurunan. Pada Desember 2022, total transaksi saham tercatat sebesar Rp25,27 triliun, menurun menjadi Rp18,84 triliun pada Desember 2023, dan terus menyusut hingga Rp15,22 triliun per September 2024.
Darwisman menjelaskan bahwa meskipun banyak masyarakat, terutama generasi muda, mulai terjun ke pasar modal, nilai transaksi saham mereka masih tergolong kecil.
“Ini wajar karena banyak Gen-Z dan milenial yang baru belajar berinvestasi. Namun, dalam jangka panjang, partisipasi mereka dipastikan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pasar modal,” ungkapnya.
Untuk mendongkrak aktivitas di pasar modal, OJK Sulselbar berkomitmen memperluas edukasi investasi dan mendorong masyarakat untuk lebih aktif bertransaksi.
“Kami terus mempromosikan berbagai instrumen investasi untuk menjaga ekosistem pasar modal tetap stabil. Dengan pertumbuhan jumlah investor saat ini, kami optimistis ke depan pasar modal Sulsel akan semakin berkembang,” tutup Darwisman.