Jantung Berdebar Tak Kunjung Reda? Kenali 4 Penyebab Medis yang Mungkin Terjadi

3 months ago 38

KabarMakassar.com — Jantung berdebar adalah kondisi yang secara umum masih tergolong normal, terutama saat seseorang sedang mengalami kecemasan atau setelah melakukan aktivitas fisik yang cukup berat, misalnya olahraga.

Dalam situasi tersebut, tubuh memang membutuhkan lebih banyak oksigen serta aliran darah, sehingga jantung secara alami akan berdetak lebih cepat. Biasanya, keluhan tersebut akan menghilang dengan sendirinya setelah tubuh kembali tenang atau sesudah aktivitas fisik berakhir.

Tetapi, jika sensasi jantung berdebar tersebut disertai dengan gejala lain yang tidak biasa, maka kondisi itu perlu untuk diwaspadai. Sebab, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda adanya gangguan kesehatan tertentu yang memerlukan perhatian medis.

Menurut Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jantung berdebar, atau yang dikenal secara medis sebagai palpitasi, merupakan suatu keadaan ketika detak jantung terasa lebih cepat, kuat, atau bahkan tidak teratur.

Sensasi tersebut sering kali dirasakan tidak hanya di area dada, namun juga bisa menjalar hingga ke tenggorokan atau leher, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.

Detak jantung normal pada orang dewasa biasanya berada di kisaran 60 hingga 100 kali per menit dalam kondisi istirahat. Ketika detak jantung melebihi angka tersebut, seseorang bisa merasakan detakan jantung yang sangat kuat atau cepat di dada, dan hal tersebut sering digambarkan sebagai rasa berdebar.

Dalam sejumlah kasus, jantung berdebar memang bisa menjadi gejala awal dari adanya masalah pada organ jantung. Terkhususnya jika disertai dengan keluhan lain, seperti nyeri di dada yang menjalar ke lengan, bahu, atau punggung, rasa pusing, mual, keluarnya keringat dingin, kesulitan bernapas, hingga tubuh yang terasa sangat lemas.

Kombinasi gejala-gejala tersebut dapat menjadi indikasi adanya kondisi medis yang serius, seperti serangan jantung atau gangguan irama jantung.

Walau begitu, penting untuk diketahui bahwa jantung berdebar tidak selalu menandakan adanya penyakit jantung. Terdapat berbagai faktor dan kondisi kesehatan lainnya yang juga dapat menyebabkan timbulnya keluhan ini.

Apabila keluhan jantung berdebar terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau muncul bersamaan dengan gejala lain, maka kondisi tersebut perlu diwaspadai.

Pasalnya, jantung berdebar yang tidak kunjung membaik dapat menjadi tanda dari suatu gangguan atau penyakit tertentu, contohnya ialah:

1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan cairan yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi normalnya. Kekurangan cairan tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti asupan air yang tidak mencukupi, pola makan yang tidak seimbang, atau bahkan menjalani diet yang terlalu ketat.

Selain itu, dehidrasi juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti, ketika seseorang mengalami diare berkepanjangan atau muntah secara terus-menerus.

Saat tubuh mengalami dehidrasi, jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya. Hal itu dilakukan agar darah dan cairan tetap dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh dengan baik, meskipun volume cairan menurun.

Hal itu mengakibatkan, seseorang mungkin akan merasakan jantung berdebar lebih cepat dari biasanya. Tidak hanya itu, dehidrasi juga dapat menimbulkan gejala-gejala lain yang mengganggu.

Misalnya, tubuh terasa lemas, bibir menjadi kering, warna urine menjadi lebih pekat, bahkan dalam beberapa kasus, penderita bisa tidak buang air kecil sama sekali dalam jangka waktu tertentu.

2. Hipoglikemia

Kadar gula darah yang dianggap normal biasanya berada dalam kisaran 70 hingga 140 mg/dL, tergantung pada waktu pengukuran serta kondisi tubuh.

Saat kadar gula darah seseorang menurun drastis dan berada jauh di bawah batas normal tersebut, maka kondisi ini dikenal dengan istilah hipoglikemia.

Hipoglikemia mampu menimbulkan berbagai gejala yang cukup mengganggu dan perlu ditangani segera. Seseorang yang mengalami kondisi tersebut biasanya akan merasakan detak jantung yang lebih cepat atau berdebar, yang menjadi respons tubuh terhadap kekurangan energi.

Selain itu, penderita juga dapat merasa pusing, tubuh terasa amat lemas, wajah tampak pucat, serta muncul keringat dingin walau tidak sedang beraktivitas berat.

Dalam beberapa kasus, tubuh juga dapat mengalami tremor atau gemetaran, yang menunjukkan jika sistem saraf mulai terganggu akibat rendahnya kadar gula dalam darah.

3. Anemia

Anemia ialah suatu kondisi medis yang terjadi saat tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat atau kadar hemoglobin berada di bawah normal. Sel darah merah sendiri berperan penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sehingga kekurangannya mampu mengganggu berbagai fungsi tubuh.

Apabila seseorang mengalami anemia, berbagai gejala dapat muncul sebagai respons terhadap kurangnya pasokan oksigen. Salah satu gejala yang umum dirasakan yakni jantung berdebar, karena jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Selain itu, penderita anemia juga sering mengalami rasa lelah yang berlebihan walaupun tidak melakukan aktivitas berat. Wajah biasanya tampak pucat karena kurangnya aliran darah yang cukup, juga dalam kasus yang lebih berat, gejala sesak napas juga dapat muncul karena tubuh kesulitan mendapatkan oksigen yang dibutuhkan.

4. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme merupakan kondisi medis yang terjadi saat kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam jumlah yang berlebihan, sehingga aktivitas tubuh menjadi terlalu cepat atau berlebihan.

Peningkatan kadar hormon tiroid tersebut membuat berbagai perubahan dalam fungsi tubuh, termasuk pada sistem kardiovaskular.

Salah satu gejala umum yang dirasakan oleh penderita hipertiroidisme yaitu sensasi jantung berdebar atau detak jantung yang terasa tidak normal, terkhususnya di area dada.

Selain itu, kondisi ini juga acap kali disertai dengan gejala lain yang cukup mengganggu, seperti perasaan cemas yang berlebihan tanpa sebab jelas, kelelahan meskipun tidak melakukan banyak aktivitas, serta kesulitan tidur di malam hari.

Penderita juga bisa mengalami kelemahan otot, tangan ataupun tubuh yang gemetaran, serta keringat berlebih walau dalam kondisi istirahat atau suhu ruangan normal.

Pada sebagian penderita, hipertiroidisme juga dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang dikenal sebagai fibrilasi atrium.

Ini merupakan kondisi saat detak jantung menjadi tidak beraturan dan tidak sesuai dengan irama normal, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti stroke jika tidak ditangani dengan baik.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news