
KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar membuka ruang kolaborasi baru dengan Filipina. Hal ini mengemuka dalam pertemuan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, dengan Konsulat Jenderal Filipina, Marry Jennifer Dominggo Dingal, di Balai Kota, Senin (08/09).
Pertemuan membahasan mengenai peluang kerja sama strategis, mulai dari perdagangan, pariwisata, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Marry Jennifer menegaskan pentingnya membangun kemitraan formal dalam bentuk sister city. Menurutnya, kerja sama ini merupakan bentuk tertinggi antar pemerintah daerah dan bisa menjadi pintu memperkuat hubungan bilateral di tingkat lokal.
“Kami ingin menjaga momentum hubungan baik yang sudah terjalin, bahkan meningkatkannya. Sister city bisa menjadi platform untuk membangun kemitraan lebih kuat,” ujarnya.
Ia menilai posisi Makassar yang strategis di kawasan timur Indonesia menjadikan kota ini relevan sebagai mitra Filipina. “Kami melihat Makassar punya karakter berbeda, proyek-proyek berjalan cepat, dan banyak peluang kolaborasi,” tambahnya.
Selain sister city, perbincangan juga menyinggung TESDA (Technical Education and Skills Development Authority), lembaga pelatihan vokasi Filipina yang diakui internasional. TESDA dikenal luas dengan sistem sertifikasi kompetensi dan standardisasi tenaga kerja.
Menurut Marry Jennifer, TESDA bisa menjadi jembatan kerja sama teknis di sektor industri, pariwisata, hingga teknologi. “Karena TESDA, memang salah satu jalur terbaik untuk mewujudkan kerja sama teknis. Kami siap memfasilitasi, baik melalui perjanjian formal maupun kerja sama langsung,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengalaman serupa pernah dilakukan di Arab Saudi, di mana TESDA menjadi mitra penting dalam program pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut positif tawaran kerja sama tersebut. Ia mengaku pernah berkunjung langsung ke TESDA sebelum menjabat wali kota dan terinspirasi oleh model pelatihan yang diterapkan.
“Dari TESDA kami belajar banyak hal, salah satunya kami adopsi dalam pembangunan Makassar Grand Park. Saya sangat terkesan dengan bagaimana TESDA meningkatkan kapasitas masyarakat,” ungkapnya.
Appi menilai, Makassar memang membutuhkan dukungan lembaga pelatihan seperti TESDA, khususnya untuk pengelolaan kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja agar mampu bersaing di level global.
“Kami berharap kerja sama ini bisa fokus pada kebutuhan Kota Makassar, bukan hanya Indonesia secara umum. Makassar adalah bagian penting dari pembangunan nasional,” tegasnya.
Pertemuan ini juga menjadi momentum untuk memperkenalkan program unggulan Pemkot, Makassar Creative Hub (MCH), yang dinilai potensial membuka ruang kolaborasi kreatif dengan Filipina.
Selain itu, sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata juga masuk dalam radar pembahasan. Konsul Filipina menilai Makassar memiliki peluang unik untuk dikembangkan bersama, terutama dalam membangun jejaring ekonomi lokal dengan standar global.
Hadir mendampingi Wali Kota, jajaran pejabat Pemkot Makassar, termasuk Kepala Bappeda, Kepala BKPSDMD, Kadis Pariwisata, Kadis Perdagangan, Kadispora, Kadisnaker, Kabag Kerja Sama, serta Tim Ahli Dara Nasution.
Dengan adanya pembicaraan ini, kerja sama Makassar–Filipina melalui sister city dan TESDA dipandang sebagai langkah konkret menuju hubungan bilateral yang lebih produktif, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.