
KabarMakassar.com – Sejak Januari hingga awal Juni 2025, Kota Makassar mencatat sebanyak 69 peristiwa kebakaran dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp21 miliar.
Data ini diungkap oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar, Hasanuddin, Selasa (10/06).
“Selama 2025 ini, kami sudah menangani 69 kejadian kebakaran. Yang paling banyak terjadi di bulan April dan Mei, masing-masing 18 kejadian,” ujar Hasanuddin.
Ia menambahkan, insiden terbanyak setelahnya terjadi pada Januari sebanyak 11 kejadian, kemudian Maret dan Juni masing-masing 8 kejadian, serta Februari 6 kejadian.
Dari hasil analisis Damkarmat, penyebab kebakaran didominasi oleh korsleting listrik, kelalaian penggunaan kompor dan tabung gas, serta pembakaran alang-alang yang tak terkendali.
“Mayoritas kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik dan aktivitas dapur. Alang-alang dan sampah yang terbakar juga sering jadi pemicu,” jelasnya.
Objek yang paling banyak terbakar adalah rumah tinggal, dengan jumlah mencapai 97 kasus. Selain itu, Damkarmat juga mencatat kebakaran pada 13 toko atau kios, 41 hotel dan asrama, serta 3 kendaraan.
“Kami juga menangani insiden di gudang, kantor, sekolah, dan lahan terbuka. Semuanya memerlukan respons cepat dan koordinasi yang matang,” tambah Hasanuddin.
Tak hanya merusak bangunan, kebakaran-kebakaran ini juga merenggut korban. Hasanuddin mengungkapkan bahwa ada tiga orang meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka akibat kebakaran tahun ini.
“Sebanyak 117 kepala keluarga terdampak, yang jika dihitung jumlah jiwa mencapai 493 orang,” katanya.
Luas area yang terbakar selama periode ini juga tak sedikit, yakni mencapai 21.791 meter persegi. Dampaknya tak hanya terasa secara fisik, tetapi juga secara ekonomi dan psikologis bagi para korban.
Hasanuddin pun mengimbau seluruh masyarakat agar lebih waspada. Menurutnya, kebakaran seringkali dipicu oleh kelalaian kecil yang diabaikan.
“Kadang kita lengah. Padahal, hal-hal kecil seperti kompor yang lupa dimatikan atau kabel rusak bisa memicu kebakaran besar,” ujarnya.
Ia meminta warga lebih memperhatikan kondisi instalasi listrik di rumah, mengecek alat masak dan peralatan elektronik, serta tidak menimbun sampah atau alang-alang kering di sekitar rumah.
Data teranyar, pada Senin (9/6) kemarin menjadi hari yang berat bagi Damkarmat dan warga Kota Makassar. Dini hari sekitar pukul 03.00 Wita, kebakaran hebat melanda permukiman padat di Lorong 1, Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakkukang.
“Sedikitnya sembilan rumah hangus terbakar. Kami mengerahkan sejumlah armada ke lokasi untuk menjinakkan api,” terang Hasanuddin.
Belum genap sehari, kebakaran kembali terjadi pada pukul 18.10 Wita di sebuah ruko berukuran 5×25 meter persegi di Jalan Sulawesi, Kecamatan Wajo. Sebanyak 50 personel Damkarmat Makassar dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar.
“Api berhasil kami kuasai dalam waktu sekitar 30 menit, tepatnya pukul 18.40 Wita,” tutupnya.