Makassar Siapkan Inovasi Pemanfaatan Ratusan Ton Limbah MBG

2 days ago 6
Makassar Siapkan Inovasi Pemanfaatan Ratusan Ton Limbah MBGDapur MBG Kecamatan Panakkukang Kota Makassar, (Dok: Sinta Kabar Makassar).

KabarMakassar.com — Puluhan ton sisa makanan berpotensi lahir setiap hari dari dapur-dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Makassar.

Pemerintah kota tak ingin potensi itu sekadar menjadi tumpukan sampah, melainkan diolah menjadi sumber daya baru yang bernilai.

Hingga kini, tercatat 15 dapur MBG sudah berjalan, dan ditargetkan mencapai 30 dapur ke depan. Setiap dapur rata-rata mengolah 3.000 porsi makanan per hari.

Jika target 30 dapur tercapai, total produksi bisa menembus 90 ribu porsi makanan harian. Dari angka itu, potensi limbah organik yang dihasilkan bisa mencapai ratusan ton per bulan, sebuah angka yang dinilai harus segera dikelola secara inovatif.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Helmy Budiman, menjelaskan limbah MBG akan diarahkan untuk diolah menjadi pakan maggot, pupuk organik, hingga ecoenzyme. Maggot sendiri disebutnya sebagai metode paling efektif, meski perawatannya tak sederhana.

“Maggot itu butuh perhatian khusus, dari makanan, suhu, hingga siklus hidupnya harus dikontrol ketat. Tapi kalau berhasil, sangat efektif untuk mengurangi sampah dan punya nilai ekonomi tinggi,” jelas Helmy, Kamis (11/09).

Helmy menambahkan, klasifikasi pengelolaan sampah juga akan diterapkan berbasis wilayah. Misalnya, ada kawasan yang fokus pada maggot, kawasan lain untuk kompos, dan sebagian lagi menjadi pusat pengolahan ecoenzyme. Ia mencontohkan Tamalanrea sebagai calon pusat pengembangan kompos.

Untuk memaksimalkan langkah ini, Pemkot juga menjajaki kerja sama dengan Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG). Integrasi ini diharapkan mampu menyalurkan limbah dapur MBG langsung ke proses pengolahan organik.

“Kami sudah diskusi dengan kepala SPPG kota. Memang mereka masih fokus menstabilkan dapurnya dulu, tapi begitu siap, kita langsung integrasikan ke pengelolaan sampah,” kata Helmy.

Menurutnya, pemanfaatan limbah MBG adalah bagian dari strategi ekonomi sirkular. Dengan pengolahan yang tepat, sisa makanan tidak lagi menjadi masalah, melainkan peluang.

“Makassar adalah gerbang Indonesia Timur, banyak event besar digelar di sini. Rumusnya, satu orang menghasilkan 0,5 sampai 0,7 kilogram sampah per hari. Jadi potensi kita harus diantisipasi lewat inovasi,” jelasnya.

Selain fokus ke dapur MBG, Pemkot juga memperkuat peran bank sampah. Langkah ini dinilai penting untuk mengoptimalkan penyerapan limbah organik sekaligus membangun kesadaran masyarakat dalam memilah sampah.

“Bank sampah tetap kita aktifkan kembali. Jadi pengelolaan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga melibatkan masyarakat luas,” tegas Helmy.

Helmy menekankan bahwa pemanfaatan limbah MBG bukan sekadar proyek teknis, melainkan bagian dari visi besar kota untuk menjadikan sampah sebagai solusi, bukan masalah. Dengan ratusan ton limbah organik yang bisa dihasilkan setiap bulannya, Makassar ingin menjadi contoh kota yang mampu mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang berkelanjutan.

“Kalau semua berjalan baik, kita tidak hanya mengurangi beban TPA, tapi juga melahirkan produk yang bermanfaat untuk pertanian, peternakan, bahkan industri ramah lingkungan,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news