Muhammad Ridha Kupas Tuntas Buku Nyala Api Islam di Forum LK III HMI Badko Sulsel

2 days ago 8
Muhammad Ridha Kupas Tuntas Buku Nyala Api Islam di Forum LK III HMI Badko Sulsel (Foto : IST)

KabarMakassar.com — Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sulawesi Selatan kembali menegaskan perannya sebagai lokomotif perkaderan nasional melalui pelaksanaan Latihan Kader III (LK III), pelatihan tertinggi dalam jenjang perkaderan HMI. Kegiatan ini berlangsung di Makassar dan diikuti 27 peserta pilihan dari berbagai wilayah di Indonesia, menjadikannya ajang strategis penyemaian kader-kader unggul umat dan bangsa.

Salah satu sesi yang mencuri perhatian dalam forum nasional ini adalah bedah buku “Nyala Api Islam” karya Muhammad Ridha, dosen UIN Alauddin Makassar sekaligus pemikir Islam progresif. Dalam pemaparannya, Ridha menekankan pentingnya membaca sejarah Islam secara kritis dan menyeluruh, tidak terbatas pada narasi dominan yang selama ini dikendalikan kekuasaan.

“Islam tidak pernah steril dari perjuangan kelas dan ide-ide pembebasan. Menyembunyikan sisi kiri dari sejarah Islam adalah membatasi daya emansipatoris ajaran Islam itu sendiri,” tegas Ridha dalam diskusinya.

Ridha menyoroti bahwa sejarah dunia Islam tidak tunggal. Ia dipenuhi dialektika kekuatan ideologi, termasuk pemikiran kiri yang kerap dihapus dari narasi arus utama. Buku “Nyala Api Islam” menurutnya menjadi medium penting untuk membuka ruang berpikir kritis terhadap sejarah Islam dan menggali kembali akar-akar pembebasan yang pernah hidup dalam tradisi keislaman.

Ridha juga membandingkan kondisi keemasan Islam pada masa lalu dengan situasi umat Islam saat ini. Dulu, umat Islam memimpin dalam ilmu pengetahuan, ekonomi, dan keadilan sosial. Namun kini, katanya, dunia Islam justru mengalami keterbelakangan intelektual, krisis identitas, dan disorientasi politik.

“Dahulu, Islam adalah cahaya dunia. Kini, kita justru sibuk dengan romantisme masa lalu, namun abai membangun masa depan,” ujarnya.

“Kita butuh pembaruan cara berpikir kritis, terbuka, dan berpihak kepada nilai-nilai keadilan seperti para pendahulu kita,” lanjutnya.

Pemaparan ini memantik diskusi intens dan membangkitkan semangat intelektual para peserta. Forum LK III ini bukan sekadar ruang pelatihan, melainkan peristiwa intelektual yang menggugah kesadaran kader HMI untuk membebaskan diri dari stagnasi pemikiran.

Sebagai peserta, atmosfer forum dirasakan begitu dinamis. Diskusi-diskusi berlangsung tajam, reflektif, dan penuh semangat juang. Narasumber yang dihadirkan tidak hanya berkapasitas akademik tinggi, tetapi juga memiliki kontribusi nyata bagi bangsa.

“LK III ini tidak hanya tentang jenjang pelatihan, tapi juga tentang proses transformasi kader menjadi intelektual organik yang sadar akan tanggung jawab sosial dan sejarahnya,” ungkap salah satu peserta.

Badko HMI Sulsel melalui pelaksanaan LK III kali ini menunjukkan komitmen kuat untuk mencetak kader pemimpin masa depan—baik di legislatif, eksekutif, maupun yudikatif yang berpijak pada nilai keummatan dan kebangsaan.

Dengan menghadirkan buku “Nyala Api Islam” sebagai bagian dari proses intelektual, HMI membuktikan bahwa masa depan umat tidak akan lahir dari nostalgia, tetapi dari keberanian menulis ulang sejarah dengan berpihak pada ilmu, keadilan, dan kemanusiaan.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news