
KabarMakassar.com – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo nomor urut 04, Naili Trisal dan Akhmad Syarifuddin, tampil kompak mengenakan kemeja biru muda saat mengikuti debat Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar di Hotel Claro Makassar, Sabtu (17/05).
Di hadapan publik Sulawesi Selatan, keduanya membawa semangat perubahan total lewat gagasan besar bertajuk Palopo Baru.
“Kita telat sama-sama merayakan ulang tahun ke-23 Kota Palopo,” ujar Naili dalam pembukaan pemaparannya.
“Tapi di balik usia yang makin dewasa, kota ini justru masih menyimpan banyak masalah. Daya beli warga lemah, lapangan kerja sulit, layanan publik tidak profesional, dan banjir masih menjadi rutinitas tahunan.”
Menurut Naili, keadaan itu bukan takdir, melainkan tanda bahwa arah pembangunan kota harus dirombak. Ia menegaskan bahwa Palopo tidak boleh terus berjalan dalam pola lama.
“Kita harus menghadirkan perubahan. Inilah yang kami sebut dengan Palopo Baru,” katanya, disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Konsep Palopo Baru, kata Naili, bukan sekadar slogan kampanye. “Kami ingin membangun kota yang bukan hanya tumbuh, tapi juga melompat lebih cepat. Kita punya potensi besar, yang dibutuhkan hanyalah keberanian untuk mengelolanya secara serius,” ucapnya.
Akhmad Syarifuddin menambahkan bahwa Kota Palopo tak cukup lagi melakukan perbaikan bertahap. “Kita harus melompat lebih tinggi dan berubah lebih cepat. Kami percaya Palopo bisa menjadi kota jasa yang berkelas global,” ujarnya.
Dalam debat tersebut, keduanya menekankan pentingnya reformasi menyeluruh di bidang pendidikan, pelayanan publik, tata ruang, hingga sistem ekonomi daerah.
“Kami percaya bahwa kekuatan utama pembangunan dimulai dari manusia yang sehat, cerdas, dan berbudaya. Kalau SDM kita kuat, ekonomi dan pemerintahan akan ikut kuat,” jelas Naili.
Sementara itu, Syarifuddin menegaskan komitmen mereka terhadap penataan kota yang berpihak pada lingkungan hidup.
“Kita akan membentuk pusat-pusat pertumbuhan baru, tapi tidak bisa lagi membangun sembarangan. Harus ada tata ruang berkelanjutan,” tegasnya.
Menutup debat, Naili menegaskan bahwa misi mereka bukan menjanjikan perubahan semu, melainkan memastikan Kota Palopo bisa keluar dari stagnasi.
“Kami tidak menawarkan mimpi, tapi arah baru. Palopo tidak boleh hanya menjadi penonton di era kompetisi global. Sudah waktunya kota ini melesat.”
Dengan debat ini, pasangan nomor urut 04 berupaya menegaskan posisi mereka sebagai pembawa harapan baru. Kini tinggal bagaimana rakyat Palopo akan menilai, apakah Palopo Baru adalah jawaban, atau sekadar retorika.
Diketahui, tiga partai politik sepakat mengusung Naili, istri Trisal Tahir sebagai calon Wali Kota Palopo berpasangan dengan Akhmad Syarifuddin alias Ome pada Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilwalkot Palopo. Tiga parpol tersebut yakni Gerindra, Demokrat dan PKB.