KabarMakassar.com — Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Selatan (Sulsel), Fatmawati Rusdi mengapresiasi peluncuran Penguatan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Adanya program tersebut sebagai pendekatan terintegrasi dan berkelanjutan dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Lokasi peluncuran dilaksanakan di pekarangan lapangan Polda Sulsel, pada Senin (24/02). Ketua Umum Bhayangkari Indonesia, Juliati Sigit Prabowo hadir secara daring.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dan Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi melakukan penanaman. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Pelaksana tugas (Plt), Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-BUN) Provinsi Sulsel, Uvan Nurwahidah, juga perwakilan Pangdam XIV Hasanuddin Makassar dan perwakilan Kejati Sulsel.
Fatmawati Rusdi menyatakan jika Pangan Lestari merupakan program dari Polri dan menjadi tatanan strategis untuk mendukung program Asta Cita dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu Bhayangkari dan Polda khususnya program Pekarangan Pangan Lestari,” tukasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, selain untuk pemanfaatan lahan pekarangan dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, hal ini juga dapat bernilai ekonomis dan mendukung program makan bergizi gratis.
“Kami berharap agar program MBG ini untuk kerja kolaborasi dan sinergi, insya Allah pasti program MBG ini akan berhasil,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden RI, Prabowo Subianto telah menepati janjinya dalam waktu kurang dari 100 hari menjabat. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai diterapkan serentak pada Senin (06/01) di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis ini telah berjalan di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.
Pelaksanaan program ini dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
SPPG bertugas memasok makanan untuk penerima manfaat dengan melibatkan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.
SPPG juga bertanggung jawab menjaga standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap dapur.
Untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian makanan dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang.
Di Makassar, terdapat 9 sekolah yang tersebar di tiga kecamatan melakukan uji coba tahap pertama.
Plh Kepala Dinas Pendidikan Makassar, M. Guntur, menjelaskan bahwa tahap pertama uji coba ini melibatkan sembilan sekolah di tiga kecamatan. Rinciannya adalah tiga SMP, lima SD, dan dua SMA.
Guntur menyebutkan bahwa dapur-dapur SPPG memproduksi sekitar 3.000 hingga 3.500 porsi makanan per hari.
Di SMP 1 Mamajang, misalnya, sebanyak 1.417 siswa telah menerima makanan bergizi pada hari pertama. Secara keseluruhan, program uji coba ini melibatkan sekitar 10.000 siswa dari tiga kecamatan.
Pihaknya memastikan bahwa makanan yang diberikan telah memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Kandungan kalori, karbohidrat, dan protein dalam setiap menu telah dihitung sesuai kebutuhan siswa. Setelah diproduksi, makanan bergizi ini didistribusikan langsung dari dapur ke sekolah-sekolah.