Pemkot Makassar Mulai Tertibkan Area Parkir Balaikota, Akses Kendaraan Diperluas

5 days ago 12

KabarMakassar.com – Pemerintah Kota Makassar mulai melakukan penataan ulang area parkir di lingkungan Balaikota per hari ini, Senin (05/05).

Hal ini sebagai bagian dari upaya memperlancar akses kendaraan dan menata kawasan perkantoran pemerintahan secara lebih teratur.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menjelaskan bahwa lokasi parkir roda dua yang sebelumnya berada di sebelah kiri belakang kompleks Balaikota akan segera dipindahkan.

Ia telah menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk segera mencari lokasi baru yang lebih representatif bagi kendaraan pegawai maupun tamu.

“Kita cari tempat parkir roda dua yang tidak mengganggu akses jalan. Material bangunan yang sempat menghalangi juga sudah diangkat dari lokasi belakang,” ungkap Munafri.

Sebagai bagian dari penataan, Pemkot juga berencana mengubah sistem akses masuk dan keluar kendaraan. Jika sebelumnya kendaraan masuk melalui pintu depan, ke depan akan dialihkan ke pintu kedua.

Sementara itu, kendaraan yang hendak menuju jalan tol dapat langsung keluar melalui pintu belakang yang terhubung ke Jl. Slamet Riyadi.

“Mungkin masuknya lewat pintu dua. Kalau keluar ke tol, tidak perlu memutar lagi ke jalan Balaikota, bisa langsung lewat belakang ke Slamet Riyadi. Alternatif lainnya tetap bisa lewat pintu depan di Jl. Ahmad Yani,” jelas Munafri.

Selain relokasi area parkir, Pemkot juga akan memindahkan sejumlah kendaraan yang tidak lagi digunakan, termasuk truk milik Satpol PP dan mobil dinas yang sudah lama terparkir.

Langkah ini diambil untuk memperluas akses jalan dan menjaga kerapian area Balaikota, terutama pada malam hari.

“Nanti tidak boleh lagi ada kendaraan yang parkir sembarangan, apalagi ditinggal bermalam di halaman Balaikota,” tegas Munafri.

Penataan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien dan tertib, sekaligus mendukung kelancaran mobilitas di pusat pemerintahan Kota Makassar.

Sebelumnya, Kawasan Balaikota Makassar yang seharusnya menjadi pusat pemerintahan yang tertata rapi kini menghadapi masalah klasik yang kian mengganggu: perparkiran yang semrawut.

Hal ini tidak hanya mengurangi estetika kawasan, tetapi juga berdampak pada kelancaran arus lalu lintas di sekitar area tersebut.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyoroti langsung kondisi parkir di lingkungan Balaikota yang dinilainya sudah tidak terkendali.

Menumpuknya kendaraan roda dua dan roda empat di halaman samping hingga belakang kantor pemerintahan ini membuat ruang gerak semakin terbatas.

Bukan hanya itu, dampak dari parkir yang tidak tertata ini juga berimbas pada kemacetan di jalan sekitar, khususnya di Jl Slamet Riyadi dan Jl Balaikota.

“Saya saja mengeluh parkiran di Balaikota, apalagi kalian,” ujar Appi, sapaannya.

Menyikapi kondisi ini, Appi telah menyiapkan dua opsi solusi jangka panjang yang diharapkan dapat mengurai permasalahan parkir di kawasan Balaikota Makassar.

Opsi pertama adalah bekerja sama dengan PT Bosowa Corporindo untuk memanfaatkan aset perusahaan tersebut yang terletak di Jl Balaikota, tepat di samping Museum Kota Makassar.

“Saya sarankan (ke Bosowa), kalau mau, daripada tidak dipakai (asetnya), bikin saja building parkir, tetapi dihitung dengan baik. Karena bukan cuma pegawai Pemkot yang butuh, pasarnya besar, banyak sekali yang mau parkir,” jelas Appi.

Gedung parkir sendiri merupakan solusi yang umum diterapkan di banyak kota besar. Bangunan ini dirancang khusus untuk menampung kendaraan dalam jumlah besar dan dapat dikombinasikan dengan fungsi lain seperti perkantoran, pertokoan, atau fasilitas umum lainnya.

Jika opsi pertama tidak dapat direalisasikan, Pemkot Makassar juga memiliki rencana alternatif. Appi berencana memanfaatkan aset milik Pemkot yang berada di Pasar Baru, Jl WR Supratman, sebagai lokasi pembangunan gedung parkir bertingkat.

Konsep yang diusulkan cukup menarik. Gedung parkir ini nantinya akan memiliki akses yang menghubungkan langsung ke Balaikota, sehingga para pegawai yang memarkirkan kendaraannya di sana hanya perlu berjalan kaki beberapa meter untuk sampai ke kantor mereka.

“Kita buat jembatan turun ke Taman Macan, jadi kita jalan-jalan ke Balaikota,” ungkap Appi.

Menariknya, pembangunan gedung parkir ini tidak serta-merta menggusur para pedagang yang berjualan di Pasar Baru. Appi menegaskan bahwa para penjual tetap akan diberikan ruang untuk berjualan, khususnya di lantai dasar bangunan tersebut.

“Dibawanya bisa jual-jualan, bisa jadi food court. Tapi ini masih sebatas wacana, karena kalau terus dibiarkan seperti sekarang (semrawut), tidak mungkin kita biarkan,” tambahnya.

Permasalahan parkir di kawasan Balaikota bukanlah hal baru, namun hingga kini belum ada solusi konkret yang benar-benar diterapkan. Dengan dua opsi yang disampaikan Appi, diharapkan masalah ini bisa segera teratasi dengan baik.

Jika rencana pembangunan gedung parkir dapat direalisasikan, bukan hanya kawasan Balaikota yang akan lebih tertata, tetapi juga arus lalu lintas di sekitar Jl Slamet Riyadi dan Jl Balaikota yang akan lebih lancar.

Selain itu, keberadaan gedung parkir yang terintegrasi dengan pusat kegiatan ekonomi seperti food court juga dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar.

Meski saat ini masih berupa wacana, langkah konkret untuk mewujudkan solusi ini sangat dinantikan, mengingat semakin tingginya kebutuhan akan lahan parkir di pusat kota Makassar.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news