Syaharuddin Alrif dan Rudianto Lallo (Dok : Ist).
KabarMakassar.com – Isu perpindahan Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan, Rusdi Masse (RMS), ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) makin menguat.
Manuver politik ini tidak hanya memantik spekulasi di tingkat pusat, tetapi juga mengundang riak besar di internal NasDem Sulsel.
Dua nama disebut paling berpeluang menggantikan posisi RMS jika benar-benar mundur, Syaharuddin Alrif (Syahar) dan Rudianto Lallo (RL).
Kabar tersebut pertama kali diungkapkan Mulawarman, mantan wartawan senior yang dikenal dekat dengan RMS.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Mulawarman menyebut bahwa RMS hanya tinggal menunggu momentum yang tepat untuk menyatakan kepindahannya ke PSI.
“Kalau melihat dinamika sekarang, dua nama yang paling kuat menggantikan RMS di DPW NasDem Sulsel itu Syahar dan RL,” ujar Mulawarman saat dihubungi, Jumat (09/05).
RL yang dimaksud merujuk pada Anggota DPR RI Komisi III, Rudianto Lallo, yang selama ini dikenal loyal terhadap RMS.
Menurut Mulawarman, keputusan RMS untuk hijrah ke PSI bukanlah sesuatu yang mendadak. Komunikasi intens dengan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, disebut sudah berlangsung cukup lama.
Bahkan, RMS digadang-gadang bakal menjadi tokoh kunci dalam memperkuat struktur PSI di Kawasan Timur Indonesia.
“Beberapa waktu lalu saya kebetulan bertemu Kaesang di Jakarta. Saya sempat tanya langsung soal kabar RMS. Jawabannya singkat tapi jelas: ‘RMS sahabat saya, dan PSI butuh orang seperti beliau,’” ungkap Mulawarman.
Meski demikian, RMS disebut tidak akan membawa gerbong politiknya secara langsung dari NasDem ke PSI.
Menurut Mulawarman, RMS ingin menjaga etika politik dan tidak mengganggu struktur yang telah ia bangun di NasDem Sulsel selama bertahun-tahun.
“Beliau akan membentuk kekuatan baru untuk PSI, bukan menarik yang lama,” tambahnya.
Sementara itu, nasib Fatmawati Rusdi, istri RMS masih menjadi tanda tanya. Apakah ia akan ikut jejak suaminya ke PSI atau tetap bertahan di NasDem, belum dapat dipastikan.
“Kalau soal Ibu Fatma, saya belum tahu. Tapi untuk Pak RMS, itu hampir pasti,” tegas Mulawarman.
Sementara itu, saat ditemui awak media di Kantor DPRD Sulsel, Jumat siang, Syaharuddin Alrif tampak enggan menanggapi isu terkait dirinya sebagai pengganti RMS.
“Tidak betul itu. Tidak valid informasinya,” ucapnya.
Syahar, yang kini menjabat sebagai Bupati Sidrap, lebih memilih membicarakan program-program pembangunan daerahnya ketimbang membahas kemungkinan menjadi Ketua DPW NasDem Sulsel.
Namun demikian, ia juga menyinggung bahwa dalam waktu dekat DPW NasDem Sulsel akan menggelar bimbingan teknis (Bimtek) yang akan dihadiri oleh seluruh anggota DPR dari NasDem se-Sulsel.
Menariknya, kegiatan itu disebut masih akan dipimpin langsung oleh RMS. Hal ini memperkuat dugaan bahwa RMS belum sepenuhnya meninggalkan NasDem.
Di tengah spekulasi tersebut, Rudianto Lallo yang juga menjadi salah satu kandidat pengganti RMS memilih tidak banyak berkomentar.
Namun di internal NasDem, dukungan terhadap Rudianto mulai menguat, terutama dari kalangan legislator di Makassar.
Selain Syahar dan RL, beberapa nama lain juga disebut-sebut dalam bursa calon Ketua DPW NasDem Sulsel.
Di antaranya adalah Andi Rahmatika Dewi (Cicu), mantan Bupati Bantaeng Ilham Azikin, dan politikus muda Mizar Roem. Namun, menurut sejumlah sumber, kekuatan elektoral dan jaringan yang dimiliki Syahar dan RL membuat keduanya lebih unggul.
Kini, NasDem Sulsel tengah bersiap menghadapi situasi genting. Jika RMS resmi menyatakan pindah ke PSI, partai besutan Surya Paloh itu harus segera menentukan sosok pengganti yang mampu menjaga stabilitas dan soliditas kader menjelang Pilkada 2024.
Dengan dinamika yang semakin menghangat, publik Sulsel kini menanti langkah resmi RMS. Apakah benar ia akan menjadi ujung tombak PSI di wilayah timur, ataukah tetap bertahan dan memberi kejutan baru di internal NasDem.
