Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam Kasus Pengeroyokan Siswa Kelas 6 SD di Makassar

1 day ago 20
Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam Kasus Pengeroyokan Siswa Kelas 6 SD di Makassar Jenazah siswa kelas 6 sd usai dilakukan autopsi (Dok: Atri KabarMakassar).

KabarMakassar.com — Polrestabes Makassar melakukan penyelidikan mendalam pada kasus dugaan pengeroyokan terhadap siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD), hingga mengakibatkan korban meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi terkait penyebab kematian korban.

“Kematian itu harus didasarkan dari hasil autopsi oleh kedokteran kalau meninggalnya karena apa itu yang tahu dokter,” kata Arya kepada wartawan, Minggu (01/06).

Sementara menunggu hasil autopsi, kata Arya pihaknya tengah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mengecek lokasi dugaan pengeroyokan.

“Autopsi sudah selesai tapi hasilnya kita masih tunggu. Dokter yang bisa menentukan itu. Saksi dari orang tuanya dan teman-temannya, gurunya itu akan kami periksa, sementara masih berduka jadi org tua belum bisa nanti kalau sudah selesai masa berduka kita bisa,” terangnya.

Arya menerangkan bahwa laporan dugaan kasus pengeroyokan ini, pihaknya belum menerima bukti apapun, namun dari pengakuan pelapor diduga pelaku lebih dari dua orang.

“Yang diduga lebih dari dua orang (pelaku), tapi kan kita tdk tahu ini, karena masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya.

Sementara adanya luka lebam di tubuh korban, kata Arya, pihaknya belum mengetahui penyebab luka tersebut, dan masih menunggu hasil autopsi dari Dokpol Polda Sulsel.

“Sementara begitu kan memang di tubuh korban ada lebam, tapikan lebam itu kita pemeriksaan ke dokter, apakah itu menyebabkan kematian atau bukan nanti kita tahunya dari dokter,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menyelidiki kasus meninggalnya siswa kelas 6 sekolah dasar (SD) di Makassar, yang diduga akibat mengalami tindak kekerasan oleh tiga pelajar lainnya.

“Jadi sementara kami menangani dari laporan orang tua korban terkait meninggalnya anak dibawa umur,” kata Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, AKP Hamka kepada wartawan, Sabtu (31/05).

Sementara ini, kata Hamka pihaknya masih mengumpulkan sejumlah bukti-bukti dan mengambil keterangan dari para saksi-saksi untuk mengetahui penyebab kematian korban yang diduga dikeroyok hingga korban meninggal dunia saat menjalani perawatan medis.

“Semua informasi yang disampaikan keluarga ke pihak kepolisian akan kami lakukan penyelidikan apakah informasi itu berdasarkan fakta. Itu menjadi tugas kami untuk persesuaian dengan fakta di lapangan,” ungkapnya.

Meski demikian, kata Hamka pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi jenazah korban yang sementara ditangani oleh tim Forensik Dokpol Polda Sulsel.

“Untuk sementara tim Forensik Polri bekerja untuk melakukan otopsi. Jadi kita tunggu hasil,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) PPA Pemkot Makassar, Makmur mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan pendampingan kepada pihak keluarga korban, termasuk bantuan sosial.

“Kami sudah menyiapkan bantuan terkait kejadian ini. Bantuannya berupa konseling, kemudian kita akan koordinasi dinsos, karena pihak keluarga ini kurang mampu. Ini bentuk perhatian Pemkot Makassar ke pihak korban,” kata Makmur.

Sebagai informasi, jenazah siswa kelas 6 sekolah dasar (SD) yang diduga dikeroyok oleh 3 siswa lain, diautopsi pihak Dokpol Bidddokes Polda Sulawesi Selatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban yang sebelumnya diketahui korban merasakan sakit di bagian dada dan kepalanya.

“(Anakku) sedang di ruang autopsi. Lagi menunggu hasil autopsi,” ujar orang tua korban, Katrina (40) kepada wartawan di RS Bhayangkara, Sabtu (31/05).

Pihak keluarga mengaku meminta anaknya dilakukan autopsi karena diduga menjadi korban pengeroyokan terhadap 3 orang siswa dari sekolah lain.

“Supaya cepat terungkap pelakunya, diduga dibully dan dikeroyok,” tegasnya.

Dari pantauan KabarMakassar.com di lokasi rumah duka di Jalan Maccini Gunung Setapak 8, Kecamatan Makassar, Makassar, sekitar pukul 10.00 Wita, jenazah korban dibawah oleh Dokpol Biddokes Polda Sulsel ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. Namun, suasana rumah duka masih ramai dengan para warga yang hendak melayat.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news