Soroti Kebijakan Pembangunan, DPRD Minta Pendidikan Jadi Fondasi Utama Makassar

19 hours ago 3
Anggota DPRD Kota Makassar, Fraksi PKB Imam Muzakkar (Dok : Ist).

KabarMakassar.com – Kritik tajam terhadap arah kebijakan pembangunan Pemerintah Kota Makassar kembali mengemuka dari kalangan legislatif.

Anggota DPRD Makassar dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Imam Muzakkar, menyerukan agar sektor pendidikan menjadi fondasi utama pembangunan kota, bukan hanya berfokus pada proyek infrastruktur fisik.

Pernyataan tersebut disampaikannya pada Jumat (09/05), dalam sebuah refleksi yang menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai pilar kemajuan bangsa.

Imam mencontohkan semangat kebangkitan Jepang usai tragedi bom atom di Hiroshima, sebagai gambaran betapa vitalnya peran pendidikan dalam membangun kembali sebuah negara.

“Setelah bom dijatuhkan di Hiroshima, yang pertama dicari oleh pemerintah Jepang adalah jumlah guru yang masih hidup. Itu menunjukkan bahwa SDM, terutama para pendidik, adalah pondasi utama untuk membangun kembali negeri,” kata Imam.

Sebagai anggota Komisi C DPRD Makassar yang membidangi pembangunan, Imam tak segan mengkritisi kebijakan Pemkot Makassar yang menurutnya terlalu fokus pada proyek-proyek fisik.

Ia menyatakan bahwa membangun gedung tanpa membangun isi kepala generasi muda akan menjadi sia-sia dalam jangka panjang.

“Infrastruktur memang penting, tetapi membentuk manusia unggul yang berkualitas jauh lebih fundamental. Pendidikan adalah investasi masa depan yang tak ternilai,” tegasnya.

Imam juga menyinggung Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyelenggaraan Pendidikan yang telah disahkan oleh DPRD. Ia menuntut agar perda tersebut tidak berhenti di atas kertas, melainkan dijalankan dengan serius oleh pemerintah.

“Perda ini bukan sekadar simbol. Harus ada implementasi nyata. Bangsa ini tidak akan kokoh tanpa pendidikan yang dibangun secara menyeluruh dan terencana,” ujarnya.

Lebih jauh, Imam juga mengajak masyarakat untuk aktif memanfaatkan berbagai fasilitas pendidikan gratis yang telah disiapkan pemerintah.

Ia menilai, saat ini negara telah menyediakan wadah yang cukup, tinggal bagaimana masyarakat meresponsnya secara bijak.

“Orang tua harus sadar bahwa kesempatan pendidikan kini sangat terbuka. Jangan disia-siakan,” katanya.

Menariknya, semangat yang sama juga digaungkan oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin. Dalam beberapa pernyataan terakhirnya, Munafri mengungkapkan impian besarnya untuk menjadikan Makassar sebagai kota dengan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) terbaik di Indonesia.

“Saya ingin orang di seluruh Indonesia suatu hari bertanya, di mana SD dan SMP terbaik? Jawabannya adalah di Makassar,” ujar Munafri dengan penuh keyakinan.

Untuk mewujudkan mimpi tersebut, Munafri bahkan berencana mengadakan sayembara desain arsitektur sekolah. Ia ingin sekolah-sekolah negeri tak hanya kuat secara struktur, tapi juga menginspirasi secara visual dan spiritual.

“Gedung sekolah harus menjadi tempat yang memuliakan semangat belajar. Kita ingin anak-anak datang ke sekolah dengan bahagia dan penuh semangat,” katanya.

Lebih dari sekadar pembangunan fisik, Munafri menekankan pentingnya kesetaraan akses. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada diskriminasi dalam dunia pendidikan, dan setiap anak berhak mendapatkan layanan pendidikan terbaik tanpa melihat latar belakang ekonomi keluarganya.

“Saya ingin anak tukang becak bisa sekolah di tempat elit seperti Athirah. Setiap sekolah swasta elit harus punya kuota untuk siswa dari keluarga tak mampu, minimal lima atau enam anak belajar secara gratis,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pembenahan kurikulum yang tak hanya mengedepankan kecerdasan intelektual, namun juga nilai-nilai moral dan etika. Menurutnya, pendidikan karakter menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan dari visi besar pendidikan di Makassar.

“Kita ingin membentuk anak-anak yang bukan hanya cerdas, tapi juga tahu cara bersikap, menghormati orang tua, dan menjaga sopan santun. Ini harus dimulai sejak dini,” tutupnya.

Dengan semangat yang sejalan antara legislatif dan eksekutif, arah pembangunan pendidikan di Makassar kini berada di persimpangan penting antara mimpi besar dan tantangan implementasi di lapangan. Waktu akan membuktikan, apakah visi ini hanya janji atau benar-benar jadi lompatan sejarah.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news