Pengamat Politik UNHAS Nilai Amran Sulaiman Penuhi Kriteria Pemimpin PPP

2 days ago 8
Pengamat Politik UNHAS Nilai Amran Sulaiman Penuhi Kriteria Pemimpin PPP Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman (Dok: ist).

KabarMakassar.com — Partai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini berada di persimpangan jalan. Pasca kegagalan menembus ambang batas parlemen dalam Pemilu 2024, partai berlambang Ka’bah itu bersiap menggelar Muktamar pemilihan ketua umum definitif setelah Iduladha 2025.

Dalam pusaran isu tersebut, nama Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mencuat sebagai salah satu kandidat kuat dari luar struktur partai.

Amran, tokoh asal Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai teknokrat sekaligus pengusaha sukses, dinilai memiliki kombinasi ideal antara kekuatan sumber daya, akses kekuasaan, dan jejaring nasional.

Hal ini membuatnya disebut-sebut sebagai figur alternatif yang bisa menyegarkan PPP, partai yang kini kehilangan kursi di Senayan dan tengah mencari arah baru di tengah tantangan politik nasional.

Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Dr. Sukri Tamma, menilai peluang Amran masuk ke pucuk pimpinan PPP sangat terbuka. Dalam kacamata politik praktis, figur seperti Amran membawa bekal strategis yang sangat dibutuhkan partai dalam situasi kehilangan representasi di parlemen.

“Partai pasti menginginkan ketua umum yang punya sumber daya, tidak hanya ekonomi tapi juga akses politik. Dan Pak Amran, jelas, memiliki itu,” ujar Sukri saat dimintai pendapatnya, Kamis (29/05).

Menurutnya, Amran bukan hanya dikenal luas di Sulawesi Selatan, tetapi telah menjadi tokoh nasional lewat perannya di kabinet.

“Sebagai Menteri Pertanian, beliau memainkan peran penting dalam kebijakan nasional. Itu membuatnya mudah diterima di level pusat maupun akar rumput,” imbuhnya.

Salah satu variabel krusial dalam kepemimpinan partai politik hari ini adalah kemampuan membangun komunikasi lintas kekuatan nasional, terutama dengan pemerintahan yang sedang berkuasa. Di titik inilah Amran memiliki nilai tawar besar.

“Pak Amran dikenal dekat dengan Presiden. Artinya, kalau dia menjadi ketua umum PPP, tidak akan ada jarak atau masalah komunikasi dengan rezim. Ini penting, karena PPP butuh pemulihan pengaruh,” terang Sukri.

PPP, yang sebelumnya tergabung dalam koalisi pemerintahan, kini kehilangan posisi strategis di legislatif. Dalam konteks ini, memiliki ketua umum yang mampu mengembalikan kanal komunikasi dengan pusat kekuasaan menjadi kebutuhan mutlak.

“Kondisi eksternal sangat menentukan. PPP saat ini bukan partai penguasa dan tidak punya kursi di DPR. Jadi, memilih ketua umum yang bisa membuka akses ke rezim akan lebih masuk akal secara politis,” ujarnya.

Amran bukan satu-satunya nama yang disebut dalam bursa calon ketum PPP. Nama-nama besar seperti Sandiaga Uno dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga sempat dikaitkan dengan dinamika internal partai.

Namun Sukri menilai, jika orientasi PPP adalah restorasi kekuatan eksternal dan sumber daya nyata, maka Amran punya keunggulan yang sulit diabaikan.

“Hampir semua variabel penting ada di beliau. Secara ekonomi, beliau adalah pengusaha kuat. Secara politik, posisinya sangat strategis. Tinggal bagaimana kader internal PPP melihat ini sebagai peluang,” katanya.

Sukri juga menekankan pentingnya internal partai memanfaatkan momentum.

“Kalau eksternalitasnya sudah kuat, seperti yang dimiliki Pak Amran, tinggal bagaimana PPP memoles dan mengintegrasikannya dengan kebutuhan partai. Itu kuncinya,” terangnya.

Isu pencalonan Amran juga memunculkan spekulasi soal arah baru PPP pasca muktamar. Apakah akan tetap menjadi partai kader, atau berubah menjadi partai yang lebih terbuka terhadap kekuatan eksternal dan figur profesional?

Sukri menilai, transformasi partai di era krisis representasi adalah hal lumrah, dan membuka ruang untuk tokoh non-struktural masuk bukanlah penyimpangan.

“Di saat seperti ini, membuka diri adalah strategi rasional. Apalagi jika figur itu bisa mempercepat konsolidasi eksternal. Dan Amran, dari semua indikator, termasuk figur yang sangat siap.” tutup Sukri.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news