
KabarMakassar.com — Seorang penumpang yang dilaporkan melompat dari kapal Pelni KM Tidar, bernama Eryck E Dillak (41) ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa setelah tiga hari pencarian. Korban ditemukan sekitar 13 mil dari lokasi kejadian tepatnya di Pulau Gusung, Kabupaten Pangkep.
Kepala Seksi Siaga dan Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Andi Sulatan membeberkan korban ditemukan di hari ketiga pencarian pada Rabu (22/05) sekitar pukul 17.00 Wita, setelah adanya laporan dari seorang nelayan.
“Pencarian korban tadi sempat dilakukan dengan penyisiran sekitar lokasi kejadian, dan sore ini tadi kami mendapatkan informasi bahwa ada nelayan melihat jenazah seorang pria yang mengapung di Pulau Gusung Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep). Kami melakukan pengecekan ulang, mengenai kepastian identitas jenazah tersebut, apakah merupakan korban yang kita cari selama tiga hari ini,” ujar Andi Sultan dalam keterangan tertulis, Kamis (22/05).
Setelah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Pangkep dan aparat desa setempat, Andi Sultan mengatakan bahwa betul mayat tersebut merupakan korban yang loncat dari kapal.
“Kami segera mengirim tim sar gabungan dengan menggunakan RIB 03, untuk melakukan proses evakuasi,” ujarnya.
Selanjutnya, Andi Sultan mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan keluarga korban yang berada di Kupang untuk memastikan ciri-ciri dari korban.
Kemudian keluarga korban menyebutkan ciri-cirinya dengan bentuk kepala bagian belakang, celana pendek dan ikat pinggang yang digunakan korban, bentuk jari kaki kanan, dan ada belas luka dibagian dahi korban.
“Namun, pihak keluarga memutuskan untuk menunggu hasil autopsi lebih lanjut,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, seorang penumpang Kapal Pelni KM Tidar dengan rute Bau Bau – Tanjung Perak, bernama Eryks E Dillak (41), terjun dari kapal di sekitar Pelabuhan Poetere Makassar, pada Senin (19/05) dini hari. Korban hingga kini belum ditemukan dan masih dalam pencarian.
Peristiwa tersebut berawal pada pukul 01.49 Wita, dimana dua orang penumpang melihat korban langsung membuang dirinya di tengah laut saat kapal hendak berangkat menuju Surabaya dari Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
Mengetahui hal tersebut, kru kapal langsung menekan tombol MOB ECDIS sebagai dasar untuk menghentikan kapal karena terjadi insiden Man Over Board yaitu orang jatuh dari kapal.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar mengatakan kejadian tersebut diterima oleh pihak Basarnas pada Senin pagi, sehingga satu regu tim SAR langsung digerakkan untuk melakukan pencarian
“Setelah menerima informasi pada pukul 09.20 wita, kami memberangkatkan Rescuer dan crew abk RB 303 untuk melaksanakan pencarian terhadap korban, dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB),” kata Arif dalam keterangan tertulis, Senin (19/05).
Arif menerangkan bahwa pencarian akan dilakukan dengan teknik paralel yaitu kapal pencari bergerak sejajar berulang dari titik pencarian di area yang duga menjadi titik lokasi diketahui terjatuhnya korban.
“Hingga sore ini tim rescue yang bergerak di lapangan melakukan pencarian dengan menggunakan teknik pencarian paralel sesuai dengan aplikasi SAR MAP, namun hasil masih nihil,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak kapal telah melakukan pencarian selama satu jam menggunakan kapal pandu, namun hasilnya nihil sehingga melaporkan ke pihak Basarnas Makassar.