Beranda News Polres Sidrap Bongkar Kasus Narkoba dan Pupuk Bersubsidi 4 Ton

KabarMakassar.com — Polres Sidrap berhasil mengungkap dua kasus tindak pidana, yaitu penyalahgunaan narkoba dan pupuk bersubsidi sebanyak 4 ton di Kabupaten Sidrap.
Dalam kasus ini, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan memimpin langsung Konferensi Pers terkait dua tindak pidana tersebut, yang berlangsung di Mako Polres Sidrap, pada Rabu (19/02). Dan dilanjutkan dengan pemusnahan barang bukti hasil pengungkapan kasus tersebut.
Kepala dusun jadi tersangka penyalahgunaan 4 ton pupuk
Dalam kasus penyalahgunaan pupuk bersubsidi, pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 4 ton pupuk bersubsidi, yang terdiri dari 21 karung pupuk urea, 19 karung pupuk NPK Phonska, 74 karung pupuk urea dan NPK Phonska tambahan, dan satu unit truk bermuatan pupuk bersubsidi.
“Adapun tersangka sebanyak dua orang masing-masing inisial HJ (52) selaku Kepala Dusun 2 Desa Bola Bulu dan juga sebagai anggota kelompok tani Sipakainge-Mamminasae, kemudian inisial AS (62) merupakan pekerja kebun yang bertindak sebagai pembeli pupuk bersubsidi,” kata Yudhiawan dalam keterangan tertulis, Kamis (20/02).
Akibat perbuatannya, kata Yudhiawan kedua tersangka dijerat dengan Pasal 6 ayat (1) huruf b jo. Pasal 1 subs 3e UU Darurat RI No. 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi, serta pasal-pasal dalam Permendag No. 04 Tahun 2023 dan Perpres RI No 15 Tahun 2011 dengan ancaman Pidana Penjara maksimal dua tahun.
Tersangka penyalahgunaan narkotika terancam dipenjara sumur hidup
Sementara dalam pengungkapan kasus narkotika, pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti berupa, 4200 butir pil ekstasi berlogo love warna coklat, 4,611 kg sabu-sabu yang dikemas dalam 91 sachet besar
“Untuk tersangka sebanyak lima orang tersangka dari tiga lokasi yang berbeda, TKP pertama diamankan pemuda inisial MH (22) dan AL (20) dengan barang bukti 10 butir ekstasi,” ungkapnya.
Kemudian dilokasi kedua, polisi berhasil megamankan dua orang pria masing-masing inisial MA (30) dan AH (27) dengan barang bukti 2 sachet yang diduga berisi ekstasi,
Sedangkan di lokasi ketiga, tim Opsnal melakukan pengembangan di rumah seorang pria inisial MA dan menemukan 42 sachet narkotika berisi pil ekstasi.
“Selain itu, tersangka lain, HMN (25 tahun), ditangkap di Jalan Poros Pinrang-Polmas, Kelurahan Bungi, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, dengan barang bukti 4,611 kilogram sabu-sabu, sehingga total nilai barang bukti mencapai Rp8,89 miliar,” bebernya.
Yudhiawan menyebut para tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) subs Pasal 112 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau pidana penjara minimal lima tahun dan maksimal 20 tahun, serta denda minimal Rp10 miliar.
Kapolda Sulsel menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus memberantas peredaran narkoba dan penyalahgunaan pupuk bersubsidi demi melindungi masyarakat dari dampak buruknya.
“Kami berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk tindak pidana, khususnya yang merugikan masyarakat luas,” ujarnya.
“Dengan keberhasilan pengungkapan kasus ini, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mendukung upaya pemberantasan narkotika dan penyalahgunaan pupuk bersubsidi di Sulawesi Selatan,” imbuhnya.