
KabarMakassar.com — Dinamika politik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kian menghangat menjelang pelaksanaan Muktamar yang direncanakan digelar sekitar September 2025.
Salah satu isu yang mencuat adalah potensi masuknya tokoh eksternal sebagai kandidat ketua umum, termasuk nama Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman.
Ketua DPP PPP Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Muhammad Aras, tak menampik adanya pergerakan dan wacana yang berkembang menjelang perhelatan lima tahunan itu.
“Perhelatan seperti ini pasti dinamis. Kalau ikuti berita-berita yang beredar, ya memang begitu kondisinya. Biasa dalam partai,” ujar Aras, Minggu (26/5).
Di tengah isu regenerasi kepemimpinan, Aras menekankan bahwa arah partai ke depan harus difokuskan pada pemulihan kekuatan di parlemen.
“Yang paling penting bagi kami adalah agar PPP kembali memiliki wakil yang signifikan di Senayan. Saya harap pemimpin ke depan benar-benar serius dalam mengantarkan kader PPP duduk di DPR RI,” tegasnya.
Terkait dengan nama Amran Sulaiman yang mulai digadang-gadang sebagai figur potensial, Aras menyambut wacana tersebut secara terbuka. Ia menilai Amran memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan partai saat ini.
“Kalau saya pribadi, merespons positif kehadiran Pak Amran. Tapi semua kembali ke beliau, apakah bersedia atau tidak,” ujarnya.
Menurut Aras, Amran merupakan sosok populer yang berpotensi mendongkrak elektabilitas partai.
“Dalam politik, popularitas adalah aset. Pak Amran punya itu. Jadi kalau beliau bersedia, tentu bisa jadi kekuatan besar untuk PPP,” katanya.
Meski demikian, Aras menegaskan bahwa hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Amran mengenai kesediaannya untuk memimpin partai.
“Kita berharap begitu, tapi belum tentu juga beliau mau. Kita tunggu saja sikap beliau. Sekarang tinggal ditanya, beliau bersedia atau tidak,” ucap Aras.
Di sisi lain, ia memastikan bahwa PPP siap mendukung siapa pun yang punya komitmen kuat untuk membesarkan partai, baik dari internal maupun eksternal.
“Siapa pun yang serius ingin membesarkan PPP akan kita dukung secara luar biasa. Ini soal visi dan semangat untuk memperkuat peran partai dalam demokrasi nasional,” imbuhnya.
Terkait waktu pelaksanaan Muktamar, Aras menyampaikan bahwa forum tertinggi partai itu kemungkinan besar digelar pada bulan September 2025.
“Kalau tidak ada halangan, kurang lebih di bulan September. Tapi tentu keputusan finalnya nanti disampaikan resmi oleh DPP,” tutupnya.
Muktamar mendatang dipandang sebagai momentum strategis bagi PPP untuk melakukan konsolidasi menyeluruh sekaligus menjawab tantangan elektoral ke depan, termasuk soal kekosongan kursi PPP di DPR RI usai Pemilu 2024.
Sebelumnya, Di tengah dinamika internal partai berlambang Ka’bah itu, dua figur asal Sulawesi Selatan (Sulsel) mencuat dan mendapat sorotan khusus sebagai kandidat potensial, diantaranya Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara dan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman.
Juru Bicara PPP, Usman Muhammad Tokan, mengungkapkan bahwa sejumlah nama dari dalam dan luar struktur partai mulai disebut-sebut dalam bursa calon ketua umum.
“Ada nama-nama yang muncul, termasuk dari Sulsel, seperti Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara,” ujar Tokan.
Selain keduanya, beberapa tokoh nasional lainnya juga masuk radar, seperti Penasihat Khusus Presiden Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mantan Mendag Agus Suparmanto, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, M Romahurmuziy, Sandiaga Salahudin Uno, dan Taj Yasin Maimoen.
Sosok Amir Uskara dan Amran Sulaiman memang mencuri perhatian karena dinilai mampu menjembatani kebutuhan akan ketokohan kuat, akar massa di daerah timur, serta rekam jejak di kancah nasional.
Keduanya menjadi representasi penting suara dari Indonesia Timur dalam transformasi PPP ke depan.