KabarMakassar.com — Adenoid merupakan kumpulan jaringan limfatik yang terletak di tenggorokan (faring), tepatnya berada di belakang hidung. Peradangan dan infeksi yang terjadi pada adenoid disebut dengan adenoiditis.
Adenoid dan tonsil, juga dikenal sebagai amandel, ia berfungsi sebagai filter yang melindungi tubuh dari infeksi virus dan bakteri yang masuk melalui mulut dan hidung. Adenoid hanya dapat dilihat melalui alat khusus. Adenoid akan membesar hingga anak berusia enam tahun, setelah itu perlahan mengecil.
Adenoid umumnya akan berhenti berubah ukuran ketika anak telah berusia 16 tahun, jadi kondisi tersebut lebih sering terjadi pada anak-anak. Kasus yang terjadi pada orang dewasa sangat jarang. Terdapat kemungkinan bahwa adenoid kewalahan dan terinfeksi, menyebabkan peradangan atau adenoiditis.
Adenoiditis merupakan kondisi yang cukup umum dan lebih sering terjadi pada anak-anak. Ini karena kelenjar adenoid anak masih berubah ukurannya. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa dapat mengalami peradangan adenoid.
Gejala adenoiditis
Karena terdapat di belakang faring dan hanya dapat dilihat dengan alat tertentu, adenoid yang meradang atau mengalami infeksi tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Adenoid yang meradang biasanya dimulai dengan pembengkakan ataupun dengan pembesaran. Pembengkakan ini dapat menyumbat atau menghalangi saluran pernapasan Anda.
Akibatnya, kesulitan bernapas merupakan gejala utama adenoiditis. Berikut adalah gejala yang paling umum ditunjukkan oleh penderita yaitu kesulitan bernapas saat tidur, sakit tenggorokan, bernapas melalui mulut terasa lebih mudah dibanding melalui hidung, tenggorokan terasa kering dan nyeri, suara sengau saat berbicara, hidung berair dan mengeluarkan lendir kehijauan.
Apabila peradangan bersifat kronis, gejala akan bertahan selama sembilan puluh hari atau lebih. Mungkin anda memiliki gejala dan tanda lain yang tidak disebutkan di atas. Jika merasa khawatir tentang salah satu gejala tersebut silahkan konsultasikan pada dokter.
Penyebab dan faktor risiko
Adenoiditis akut biasanya muncul setelah infeksi saluran pernapasan atas, yang umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri.
Radang adenoid lebih mungkin terjadi pada orang yang pernah mengalami sakit tenggorokan atau radang tenggorokan sebelumnya karena bakteri serta virus yang berkembang biak dapat menginfeksi adenoid dan jaringan di sekitarnya, menyebabkan peradangan.
Terkadang, tonsil, juga dikenal sebagai amandel, di dalam mulut dapat terinfeksi ketika mengalami sakit tenggorokan. Adenoid, yang terletak lebih tinggi di dalam mulut, di belakang hidung dan langit-langit mulut, juga bisa terinfeksi.
Streptococcus adalah bakteri yang dapat menyebabkan adenoiditis. Tetapi, infeksi beberapa jenis virus juga dapat menyebabkan pembesaran adenoid, seperti adenovirus, rhinovirus, dan virus Epstein Barr. Dalam kasus penyakit gastroesophageal reflux (GERD), peningkatan asam lambung dapat menyebabkan radang adenoid.
Dilansir dari Hellosehat yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut faktor-faktor yang membuat seseorang berisiko terkena adenoiditis:
1. Menderita penyakit GERD
Apabila anda atau anak anda menderita penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD), kemungkinan untuk bisa terserang peradangan adenoid jauh lebih besar.
2. Mengalami infeksi atau radang tenggorokan, leher atau kepala yang berulang
Apabila anda atau anak anda pernah menderita infeksi atau radang tenggorokan, amandel, leher, maupun kepala yang sering terjadi dalam jangka waktu cukup lama, maka risiko untuk mengalami penyakit ini jauh lebih tinggi.
3. Usia
Penyakit peradangan adenoid lebih banyak ditemukan terhadap anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Hal tersebut karena adenoid mengalami perubahan ukuran secara aktif selama masa anak-anak.
Pengobatan adenoiditis
Dokter umumnya mengobati adenoiditis sebagai bagian dari rhinosinusitis atau faringitis, sehingga mereka juga menangani keduanya. Dokter mungkin tidak memberikan obat apa pun apabila mereka yakin penyebab adenoiditis adalah flu atau infeksi virus lainnya yang umum.
Infeksi umum tersebut biasanya sembuh dalam lima hingga tujuh hari. Dokter mungkin merekomendasikan pengobatan jika kondisi anda tidak kunjung membaik. Berdasarkan artikel yang diterbitkan di National Center for Biotechnology Information, obat-obatan berikut mungkin bisa mengobati adenoiditis:
1. Pengobatan Gerd
Apabila adenoiditis terkait dengan masalah asam lambung atau GERD, dokter akan menganjurkan perubahan pola makan serta gaya hidup, yang terkadang disertai dengan resep obat H2 blocker atau proton-pump inhibitor.
2. Pengobatan alergi
Ketika radang adenoid diyakini merupakan reaksi dari alergi, maka pasien akan diberikan semprotan nasal steroid, obat steroid oral, antihistamin, atau bahkan kombinasi dari seluruh obat tersebut.
3. Antibiotik
Antibiotik tersebut akan diberikan ketika gejala-gejala seperti demam dan flu tidak kunjung mereda setelah 5 sampai dengan 7 hari. Jenis antibiotik yang paling umum diberikan ialah Cefinis, Clarithromycin, Cefuroxime, Amoxicillin dan Azithromycin.
Kondisi anda akan membaik dalam waktu 2 sampai dengan 3 hari. Durasi pengobatan biasanya selama 10 hari.
4. Operasi
Apabila pengobatan biasa tidak bekerja, atau apabila anak anda mengalami masalah pernapasan yang serius, maka dokter akan merekomendasikan prosedur operasi pengangkatan adenoid, atau yang disebut dengan adenoidektomi. Selama operasi, bius total akan dilakukan dan adenoid akan diangkat melalui mulut tanpa sayatan tambahan.