
KabarMakassar.com — Langkah mengejutkan diambil Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Politikus Partai Gerindra yang juga keponakan Presiden Prabowo Subianto itu resmi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029.
Pengumuman itu ia sampaikan langsung lewat sebuah video berdurasi enam menit yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/09) malam.
Tanpa bertele-tele, Sara sapaan akrabnya menegaskan bahwa keputusannya mundur bukan karena tekanan politik atau intrik internal, melainkan sepenuhnya tanggung jawab atas ucapannya sendiri.
“Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra,” ucapnya tegasa dalam video.
Sara secara terbuka menjelaskan akar masalah yang mendorong dirinya melepas jabatan strategis di DPR. Ia menyebut, semuanya bermula dari pernyataannya dalam podcast berjudul ‘Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif’ yang tayang di YouTube pada 28 Februari 2025 lalu.
Podcast berdurasi 42 menit itu kemudian dipotong sekitar dua menit oleh pihak tertentu, lalu disebarkan menjelang 17 Agustus. Potongan inilah yang menimbulkan kontroversi karena dianggap menyinggung masyarakat yang tengah berjuang keras mencari nafkah.
“Kira-kira dua minggu sebelum 17 Agustus lalu, ada pernyataan saya dari sebuah podcast enam bulan yang lalu, yang dijadikan bahan untuk menyakiti hati rakyat,” ujar Sara.
“Cukup panjang sebenarnya. Dua menit lebih yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulut api amarah masyarakat,” lanjutnya.
Dalam pernyataannya, Sara tidak berusaha membela diri. Ia justru blak-blakan mengakui bahwa posisinya berbeda dengan banyak anak muda yang berjuang membangun usaha dari nol.
“Saya menyadari bahwa saya memiliki privilege besar dalam memulai usaha, termasuk dukungan keluarga. Tidak ada maksud sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya masyarakat. Namun kesalahan sepenuhnya ada di saya. Meski begitu Ia memahami bagaimana anak muda berusaha menjadi pengusaha dari bawa,” ucapnya.
Dengan nada penuh penyesalan, Sara meminta maaf kepada publik yang merasa tersakiti.
“Melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya,” tambahnya.
Sara menegaskan pengunduran dirinya merupakan langkah pertanggungjawaban moral. Ia tak ingin pernyataan masa lalunya terus membebani DPR, apalagi menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap lembaga legislatif.
“Saya tahu ucapan saya telah menyinggung banyak pihak. Karena itu, saya memilih mundur,” tutupnya.