Ketua DPW NasDem Sulawesi Selatan, Rusdi Masse Mappasessu (RMS), dan Fatmawati Rusdi Masse (Dok : Ist).
Kabarmakassar.com — Isu hengkangnya Ketua DPW NasDem Sulawesi Selatan, Rusdi Masse Mappasessu (RMS), dari partai besutan Surya Paloh dan kemungkinan bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mulai memantik perhatian nasional.
Dalam kunjungan kerjanya ke Sulawesi Selatan, Rabu (14/5), Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni angkat bicara.
Raja Juli menegaskan, setiap warga negara Indonesia memiliki hak penuh untuk menentukan pilihan politiknya, termasuk bergabung atau keluar dari partai mana pun.
Ia menyebut PSI sebagai rumah politik yang terbuka bagi siapa saja yang memiliki visi dan nilai perjuangan yang sejalan.
“Apakah Pak RMS akan bergabung? Itu tentu ke beliau konfirmasinya. Tapi prinsipnya, PSI selalu terbuka bagi anak-anak bangsa yang punya semangat perubahan, integritas, dan kesetiaan pada nilai-nilai reformasi,” ujar Raja.
Meskipun tak secara eksplisit membenarkan atau membantah kabar perpindahan RMS, Raja Juli tidak menampik bahwa komunikasi antara dirinya dan RMS termasuk Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi yang juga istri RMS terjalin baik selama ini.
“Kami sudah saling kenal cukup lama. Komunikasi kami baik, penuh hormat. Tapi soal keputusan politik, tentu itu wewenang dan pilihan pribadi Pak RMS dan Ibu Fatma,” tambahnya.
PSI, lanjutnya, bukan partai yang tertutup atau eksklusif. Ia menyebut bahwa solidaritas, keberanian, dan kesamaan nilai menjadi dasar utama kebersamaan di partai yang kini tengah berbenah dan memperluas pengaruhnya secara nasional.
“Kami menyambut siapa pun yang ingin berjuang bersama. Sepanjang motivasinya murni untuk rakyat dan nilai-nilai yang kami junjung sama, maka PSI dengan senang hati membuka pintu,” tegas Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang itu.
Isu RMS hengkang dari NasDem mencuat sejak beberapa pekan terakhir, bersamaan dengan dinamika internal partai dan spekulasi konsolidasi politik menjelang Pilkada serentak 2024-2025.
RMS yang juga dikenal sebagai tokoh sentral di wilayah Ajatappareng, memiliki pengaruh signifikan di kancah politik Sulsel. Ia bahkan kerap disebut sebagai ‘King Maker’ dalam peta kekuasaan lokal.
Sementara itu, Fatmawati Rusdi yang kini menjabat Wakil Gubernur Sulsel juga tak luput dari sorotan. Ia dinilai sebagai figur potensial yang dapat menggeser peta koalisi lokal jika benar-benar beralih ke PSI, partai yang selama ini dikenal progresif dan akomodatif terhadap kaum muda dan tokoh pembaharu.
“Kalau kemudian RMS dan Ibu Fatma merasa nyaman dengan PSI, maka tentu itu jadi kabar baik bagi kami. Tapi sekali lagi, kami tidak dalam posisi memaksa atau menarik-narik orang. Semuanya kembali pada pilihan pribadi mereka,” tutup Raja Juli.
Dengan pernyataan terbuka dari elite PSI ini, spekulasi kian menguat bahwa poros baru tengah dibentuk di Sulsel, dan PSI berpotensi menjadi kendaraan politik alternatif bagi figur-figur besar yang tengah mencari rumah baru.
Sebelumnya, Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif, dengan tegas menyebut bahwa kabar tersebut sama sekali tidak benar.
“Tidak betul,” ujarnya singkat melalui pesan tertulis, Minggu (10/05).
Menurut Syaharuddin, kabar tersebut tidak lebih dari sekadar opini liar yang beredar di luar struktur partai. Ia menilai, asumsi itu tidak memiliki dasar kuat dan hanya bersumber dari pihak eksternal yang mencoba mengaitkan dukungan PSI kepada figur RMS dengan kemungkinan perpindahan partai.
“Isu itu hanya muncul karena ada pihak luar yang menyampaikan. PSI memang mendukung, tapi itu bukan berarti ada niat pindah partai,” jelasnya.
Syaharuddin juga menegaskan bahwa tidak ada satu pun sinyal dari RMS yang mengarah ke niat hengkang dari NasDem. Apalagi, saat ini NasDem tengah bersiap menghadapi sejumlah agenda internal penting, termasuk kegiatan bimbingan teknis (bimtek) yang akan digelar pada 16 Mei mendatang.
“Kita fokus ke acara tanggal 16, ada bimtek. Semua kader dan pengurus sudah bersiap,” imbuhnya.
