
KabarMakassar.com — Digitalisasi transaksi kian merambah berbagai sektor di Makassar. Kini, pasar tradisional yang umumnya menggunakan cara konvensional dalam bertransaksi mulai beralih ke metode elektronik yang melibatkan penggunaan teknologi digital dalam pembayaran atau transfer dana.
Di salah satu kios yang ada di Pasar Terong, Ifah selaku pedagang campuran menunjukkan QRIS yang dimilikinya sebagai alternatif pembayaran non tunai.
Ia menyebut, dengan hadirnya QRIS dalam transaksi jual beli di lapaknya mampu memberikan banyak manfaat positif.
“Selain prosesnya cepat dan mudah, adanya QRIS ini memperlancar transaksi dalam penjualan sehari-hari,” ungkapnya pada Selasa (01/07).
Ifah mengatakan, proses jual beli di pasar tradisional dapat terhambat karena keterbatasan penukaran uang dalam proses transaksi.
Oleh sebab itu, QRIS muncul dan menjadi solusi untuk persoalan tersebut.
“Sebenarnya, banyak orang yang mau beli tapi terkendala di uangnya. Misalnya, nominal yang mereka bawa dari rumah terlalu besar sehingga untuk uang kembalian kadang kita tidak punya, harus mencari lagi disekitar untuk pecahan yang lebih kecil,” tukasnya.
“Bukan cuma itu, kadang mereka bawa uang tunai yang terbatas. Saat keliling pasar masih mau beli bahan masakan atau bumbu tapi uang tunainya tidak cukup, jadi terhalang lagi untuk proses jual beli,” tambahnya.
Dengan memberikan pilihan metode transaksi digital kepada pembeli, kata Ifah, dapat mendatangkan pertumbuhan ekonomi dalam penjualannya sehari-hari.
Potensi untuk membeli dagangan di lapaknya pun turut meningkat, mengingat pembeli dapat membayar seluruh kebutuhan dapur tanpa perlu khawatir dengan uang kembalian.
“Menghemat waktu dan tenaga karena setelah pembeli memilih semua yang diinginkan sisa membayar dengan scan, tidak perlu lagi kita pergi untuk tukar-tukar uang,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menyebut, komoditas yang kerap dibeli dilapaknya adalah bawang merah dan juga bawang putih. Namun, terdapat perbedaan yang cukup signifikan dengan harga kedua komoditas tersebut.
Bawang merah dibanderol dengan harga Rp42.000 per kilogram yang dianggap Ifah mengalami kenaikan. Berbanding terbalik dengan bawang merah, bawang putih justru turun dan berada di kisaran Rp25.000 per kilogram.
Penyebab kenaikan harga di pasar tradisional, ungkap Ifah dikarenakan kondisi cuaca yang tidak menentu, yang mengakibatkan distribusi atau penyaluran komoditas terhambat.
Dilansir dari Bank Indonesia, Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS merupakan standar QR Code Pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia.
QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code bisa lebih cepat, mudah, murah, aman, dan andal.
Saat ini, seluruh transaksi pembayaran dapat difasilitasi oleh satu QR Code Pembayaran yang sama, yaitu QRIS, meski pun instrumen pembayaran yang digunakan pengguna berbeda-beda.