
KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar bersiap meluncurkan program bantuan seragam sekolah gratis untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri.
Peluncuran direncanakan berlangsung pada pertengahan Juli 2025, bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, memastikan bahwa peluncuran akan dilakukan sekitar tanggal 14 Juli, atau di hari pertama siswa kembali masuk sekolah. Program ini menyasar 33 ribu siswa, yang masing-masing akan mendapatkan dua pasang seragam lengkap.
“Insyaallah kalau tidak ada halangan, kita launching pada saat anak sekolah sudah masuk, sekitar 14 Juli-lah,” ujar Andi Bukti, Senin (09/06).
Adapun seragam yang akan dibagikan terdiri atas pakaian putih-merah untuk siswa SD dan putih-biru untuk siswa SMP. Seragam Pramuka tidak termasuk dalam paket bantuan. Total kebutuhan seragam mencapai 66 ribu pasang, karena setiap siswa akan menerima dua stel.
Program ini digerakkan dengan anggaran sebesar Rp11,49 miliar yang bersumber dari efisiensi belanja Pemerintah Kota. Dana tersebut mencakup pembelian bahan kain, biaya produksi, serta ongkos penjahit.
“Anggarannya sudah siap. Kurang lebih Rp11,49 miliar untuk 33 ribu anak SD dan SMP. Ini kita anggarkan dari efisiensi belanja, jadi tidak mengganggu program prioritas lainnya,” tambah Andi Bukti.
Yang membuat program ini istimewa adalah metode pelaksanaannya. Pemkot Makassar tidak menggandeng perusahaan konveksi besar, melainkan melibatkan langsung 500 penjahit dari kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Keterlibatan UMKM merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar.
“Semua UMKM dipersiapkan oleh Dinas Koperasi. Proses pengadaan lewat ULP dan e-Katalog, lalu kami kontrak langsung dengan para penjahit yang tergabung dalam UMKM. Jadi bukan melalui vendor besar,” jelasnya.
Para penjahit lokal ini akan bekerja berdasarkan skema kelompok, yang dikoordinasikan oleh ketua masing-masing. Untuk memastikan kualitas produksi, seluruh pelaku UMKM telah mengikuti pelatihan sebelumnya, baik terkait standar ukuran maupun ketepatan waktu penyelesaian.
Pemerintah juga menyiapkan skema pengawasan ketat dan jalur distribusi terstruktur agar seragam bisa diterima siswa sebelum atau tepat saat masuk sekolah. Pihak Dinas Pendidikan menyatakan telah menyusun jadwal pelaksanaan secara rinci untuk mengejar tenggat yang tinggal beberapa pekan lagi.
“Kita harap pertengahan Juli semua sudah bisa didistribusikan. Minimal ketika anak-anak mulai masuk, seragam sudah ada,” kata Andi Bukti.
Bukan hanya menjadi solusi bagi beban orang tua, program ini juga dinilai sebagai langkah strategis dalam menggerakkan ekonomi lokal. Di tengah pemulihan pasca pandemi, kebijakan ini membuka peluang kerja luas bagi penjahit kecil yang sebelumnya jarang tersentuh proyek pemerintah.
“Ini bukan hanya bantuan untuk siswa, tapi sekaligus injeksi ekonomi ke akar rumput. Kita harap ini jadi model program yang bisa direplikasi untuk bantuan-bantuan lainnya,” tambahnya.
Program seragam gratis ini adalah bagian dari visi Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin, yang menekankan keberpihakan terhadap masyarakat kecil, baik dalam akses pendidikan maupun pemberdayaan ekonomi.
Dengan peluncuran yang semakin dekat, masyarakat khususnya orang tua siswa diminta bersiap menyambut program ini. Pemerintah menjamin kualitas dan ketepatan distribusi, serta berjanji akan mengevaluasi secara menyeluruh setelah pelaksanaan tahap pertama selesai.
Jika berjalan sesuai rencana, peluncuran seragam gratis pertengahan Juli ini tidak hanya akan mengurangi beban biaya pendidikan bagi ribuan keluarga, tapi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan program yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat, tepat sasaran, dan penuh manfaat.