KabarMakassar.com — Pihak keluarga membeberkan bahwa Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Ansyari sempat menceritakan kepada sahabatnya terkait dugaan tekanan pekerjaan selama dia bertugas.
“Itu saja dia bilang ‘doakan saya, tugas saya berat’. Dia juga cerita ke sahabatnya ingin nyantai,” kata paman korban, Fery Mangin kepada wartawan, Jumat (22/11).
Fery mengatakan bahwa AKP Ryanto Ulil, belum cukup setahun menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, sebelumnya dia bertugas di Brimob Polda Jawa Tengah.
Dikatakan Fery bahwa AKP Ryanto Ulil dikenal sebagai sosok yang tegas dalam menjalankan tugasnya, tegak lurus dan tidak tawar-menawar dalam melaksanakan tugas, apalagi memberantas tindak kejahatan.
“Kalau Ryan itu lurus ‘lambusuki’ (dialek Makassar) tidak bisa ditawarkan tawar. Jadi itulah mungkin resiko, konsekuensinya,” ungkapnya.
Sementara itu, ibu AKP Ryanto Ulil, Cristina Yun Abubakar membeberkan bahwa anaknya sempat menghubungi keluarganya melalui video call dua hari sebelum korban meninggal dunia.
“Saya video call sama anak saya dua hari yang lalu. Dia sering video call dengan adik-kakaknya. Itu selalu dengan ponakan-ponakannya,” kata Cristina di rumah duka.
Menurut Cristina bahwa anaknya tipikal yang suka bercanda dan sayang dengan keluarganya terutama pada ponakannya, sehingga dia lebih sering video call.
“Jadi, tidak ada dia pesan apa-apa. Tidak ada tanda-tandanya. Tidak ada ciri-cirinya bilang ada mau kejadian seperti itu. Tapi, itu sudah terjadi. Saya juga tidak pernah menyangka seperti ini,” ujarnya.
Cristian mengaku bahwa AKP Ulil Ryanto sempat datang ke Makassar untuk bertemu dengan keluarganya.
“Karena galaunya itu dia datang ke Makassar sekitar dua bulan yang lalu. Dia datang ke sini, kayaknya dia mau refreshing,” jelasnya.
Meski demikian, kata Cristina peristiwa yang merenggut nyawa anaknya itu membut selurh keluarga kaget, ia mengaku bahwa dirinya tidak siap kehilangan anaknya.
“Ya, memang Tuhan sudah tunjukkan jalan bahwa umurnya sekian. Tapi, caranya itu yang saya kayak tidak terima. Anak saya dikasih begitu orang,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Tangis keluarga pecah menyambut kedatanagan jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar, saat tiba di rumah duka di Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar.
Diketahui, AKP Ryanto Ulil Anshar merupakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan. Dia tewas setelah ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar. Peristiwa itu terjadi di parkiran Polres Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), pada Jumat (22/11) kemarin.
Jenazah korban diterbangkan dari Sumatera Barat ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, kemudian dijemput oleh Dansat Brimob Polda Sulsel, Komnas Pol Heru Novianto, dan dibawah kerumah duka sekitar pukul 01.00 WITA, Sabtu (23/11).
Setibanya, jenazah di rumah duka ibu dan keluarga korban menangis histeris. Tak kuasa melihat tubuh anaknya terbaring di dalam peti jenazah.
Tak hanya itu, sejumlah rekan seangkatan AKP Ryanto Ulil satu persatu berdatangan ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir terhadap jenazah korban.
“Jenazah akan dimakamkan paling lambat hari Minggu,” kata paman korban, Fery Daniel Mangin di lokasi.
Jenazah AKP Ryanto Ulil saat ini, telah berada di rumah duka dan digelar upacara pembacaan doa untuk jenazah.
“Sebentar malam sepertinya akan dilakukan pembacaan doa untuk hiburan keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.
Sementara itu, paman korban, AKBP (Purn) Joni Mangin mengatakan bahwa ibu korban shock setelah mendengar kabar anaknya tewas ditembak saat menjalankan tugas.
“Mamanya masih shock,” kata Joni Mangin di rumah duka.
Joni mengatakan bahwa pihak keluarga, tidak menyangka keponakannya itu akan meninggal dengan cara ditembak sesama anggota Polri.
“Kami sangat kaget dan tidak disangka, almarhum pergi dengan tragis, dimana anak ini melaksanakan tugas. Dimata keluarga anak ini baik, sangat peduli sama keluarga dan familiar. Belum berkeluarga, masih bujang,” ungkapnya.
Sementara ini, kata Joni pihak keluarga, Berencana akan memakamkan jenazah AKP Ulil Riyanto di TPU Panaikang, Makassar.
“Kami belum berembuk dan kami belum tahu dimana dimakamkan. Saya perkirakan akan dimakamkan di TPU Panaikang, karena disitu ada makam kakeknya,” ujarnya.
Joni mengatakam bahwa semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik dan sangat peduli dengan keluarga, begitupun denga bergaulnya, juga baik.
“Belum berkeluarga masih bujang. Mamanya masih syok belum bisa diajak komunikasi. Saya jarang komunikasi yang saya tahu ini anak tugas di jawa tengah nanti setelah peristiwa ini baru kami tahu kalau di Sumatera,” jelasnya
Kata Joni, keluarga korban berharap pelaku mendapatkan hukuman yanh setimpal. Selain itu, kata dia jenazah AKP Ulil juga tidak di autopsi karena menurut pihak keluarga kemarian korban sudah jelas ditembak.
“Harapan keluarga semoga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, apalagi pelaku oknum polisi yang seharusnya mendukung kalau ada teman-teman, apalagi juniornya melaksanakan tugas jadi kita prihatin dengan adanya kejadian ini,” pungkasnya.