Sering Multitasking, Hati-Hati Kebiasaan Ini Picu Masalah Kesehatan!

16 hours ago 5

banner 468x60

KabarMakassar.com — Multitasking merupakan kemampuan untuk mengerjakan beberapa aktivitas atau pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Umumnya, banyak orang melakukan multitasking untuk dapat mengefisienkan waktu dan menyelesaikan banyak hal secara bersamaan.

Kendati demikian, dalam praktiknya, menurut Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, multitasking sering kali menjadi tidak efektif hingga berdampak buruk bagi kesehatan.

Pemprov Sulsel

Multitasking sendiri artinya melakukan dua tugas atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Konsep ini tidak hanya diterapkan oleh mereka yang bekerja di kantor, tetapi juga oleh semua orang yang melakukan berbagai kegiatan dalam satu waktu, termasuk anak-anak, ibu rumah tangga, serta orang-orang yang memiliki banyak tanggung jawab.

Banyak orang menganggap jika mengerjakan beberapa tugas atau aktivitas sekaligus dapat membantu menghemat waktu serta energi mereka.

Mereka percaya bahwa dengan melakukan beberapa pekerjaan secara bersamaan, semuanya bisa diselesaikan lebih cepat. Tetapi, kenyataannya sering kali tidak demikian.

Kebiasaan tersebut justru dapat menghabiskan lebih banyak energi daripada yang diperkirakan. Selain itu, kualitas pekerjaan yang dihasilkan juga bisa menurun karena perhatian terbagi-bagi. Dengan demikian, walaupun tujuan awalnya adalah efisiensi, sering kali hasil yang didapat malah jauh dari harapan.

Dampak multitasking bagi kesehatan

1. Meningkatkan tekanan darah

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa melakukan multitasking ternyata dapat berdampak negatif pada kinerja jantung dan tekanan darah seseorang.

Saat seseorang mencoba mengerjakan berbagai tugas sekaligus, tubuhnya akan bekerja lebih keras dari biasanya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut.

Proses ini selanjutnya akan merangsang tubuh untuk menghasilkan lebih banyak hormon stres. Hormon stres yang berlebihan itu kemudian dapat memicu berbagai reaksi fisik, seperti peningkatan tekanan darah dan detak jantung yang lebih cepat.

Selain itu, kondisi ini juga bisa memicu rasa cemas dan ketegangan yang semakin meningkat, membuat tubuh merasa tertekan.

2. Menurunkan kreativitas

Melakukan sejumlah pekerjaan sekaligus atau multitasking ternyata dapat membuat otak bekerja lebih keras dari biasanya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa situasi ini dapat mengurangi kemampuan otak untuk berpikir kreatif.

Hal itu disebabkan karena kapasitas otak sudah terisi oleh berbagai tugas yang harus diselesaikan. Ketika otak terbebani oleh multitasking, kemampuan untuk berpikir secara jernih dan inovatif menjadi terganggu.

Bagi seorang pekerja yang mengandalkan kreativitas serta imajinasi dalam pekerjaannya, hal ini bisa berdampak sangat buruk.

Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru serta menyelesaikan tugas dengan cara yang kreatif akan menurun, sehingga kualitas pekerjaan pun akan terpengaruh. Dalam jangka panjang, kebiasaan multitasking dapat menghalangi seseorang untuk bekerja secara optimal dan efisien.

3. Memicu stres

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kebiasaan multitasking bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental, terutama pada pekerja kantoran dan pelajar.

Orang yang terbiasa melakukan banyak pekerjaan sekaligus cenderung lebih rentan terhadap stres dan kecemasan. Kondisi tersebut terjadi karena multitasking membuat seseorang merasa terbebani oleh banyaknya tugas yang harus diselesaikan secara bersamaan.

Hal itu menyebabkan, kualitas hasil pekerjaan kantor atau tugas sekolah menjadi terganggu, bahkan bisa jadi tidak sesuai dengan harapan.

Selain itu, pekerjaan atau tugas itu bisa memakan waktu yang lebih lama untuk diselesaikan karena upaya untuk menyelesaikan semuanya secara bersamaan.

Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan banyak hal sekaligus justru membuat seseorang merasa tidak produktif, itu disebabkan karena tak ada satu pun pekerjaan yang benar-benar tuntas dengan baik.

4. Mengganggu daya ingat

Mengerjakan dua hal sekaligus tidak hanya berisiko membuat diri melewatkan detail penting dalam setiap tugas yang dilakukan, tetapi juga dapat mengganggu kemampuan otak untuk menyimpan informasi dalam ingatan jangka pendek.

Saat multitasking dilakukan, otak cenderung lebih sulit untuk fokus pada satu hal, yang menyebabkan hilangnya konsentrasi pada aspek penting dari setiap tugas yang tengah dikerjakan.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kebiasaan multitasking bisa berakibat pada gangguan ingatan, baik dalam hal ingatan jangka pendek yang digunakan dalam pekerjaan sehari-hari (working memory), maupun dalam kemampuan otak untuk menyimpan dan mengingat informasi dalam jangka panjang.

Hal tersebut kemudian menjelaskan mengapa seseorang yang sering multitasking cenderung lebih mudah lupa atau kesulitan mengingat informasi penting yang baru saja mereka pelajari atau kerjakan.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news