Beranda News Setara Institute Gelar Dialog Perlindungan Kelompok Rentan di Sulsel
KabarMakassar.com — Setara Institute bersama Koalisi Aspirasi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar dialog Tudang Sipulung dengan tema “Merancang Demokrasi Inklusif; Menguatkan Suara Kelompok Rentan di Sulawesi Selatan” yang berlangsung Hotel Swiss Bellin, Makassar, Kamis (21/11).
Kegiatan ini mengundang para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan yakni pasangan calon nomor urut 1 Mohammad Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) dan nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi (Andalan Hati).
Selain itu, kegiatan ini menghadirkan para pembicara yakni Direktur LBH Makassar Abdul Azis Dumpa, LAPAR Sulsel Muh. Iqbal Arsyad, SP-Anging Mammiri Suriyani dan Perwakilan dari HWDI membahas bagaimana kelompok rentan di Sulawesi Selatan.
Peneliti Setara Institute, Sisy mengatakan pihaknya sudah jauh hari menghubungi kedua kandidat. Namun, keduanya tak dapat hadir.
Meski begitu, perwakilan tim sukses dari Paslon 01 hadir diwakili Tim Direktorat Penggalangan Relawan, Nawir sementara Paslon atau perwakilan 02 tidak hadir sama sekali.
“Semalam update terakhir ada konfirmasi dari kedua Cagub untuk hadir, baik Cagub 01 dan 02. Tapi begitu tadi pagi, Cawagub 01 mengkonfirmasi sedang dalam keadaan tidak enak badan karena habis pulang kampanye dari di luar kota sehingga memungkinkan untuk tidak hadir, akhirnya diwakilkan. Dan untuk 02, memang tadi pagi tidak ada kabar lebih lanjut,” ungkapnya.
Sisy mengatakan kegiatan Tudang Sipulung ini merupakan upaya mempertemukan masyarakat sipil dan para calon Gubernur Sulsel untuk membahas isu kelompok rentan.
Tudang Sipulung ini kata dia untuk melihat dan mendengar pandangan para Cagub dan Cawagub terhadap kelompok rentan serta solusi yang ditawarkan.
“Sebetulnya kami dari Setara sendiri memfasilitasi ini sebagai forum dan seharusnya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh kedua Cagub dan tentu peserta juga,” tambahnya
Ia menyebut ketidakhadiran kedua Cagub Sulsel dalam agenda ini dapat dinilai sendiri oleh masyarakat sipil yang hadir soal bagaimana kemauan politik para Cagub dalam memprioritaskan kelompok rentan.
“Terlepas mereka ada agenda lain, bagaimana political will, antusias dari pada kedua calon gubernur yang mungkin kita bisa nilai bersama bagaimana keberpihakan mereka terhadap isu-isu kelompok rentan ini. Apakah sebetulnya isu-isu ini tidak dianggap strategis atau seperti apa? itu mungkin teman-teman masyarakat sipil bisa menilai ketidakhadiran kedua paslon ini,” pungkasnya.