
KabarMakassar.com — Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi menetapkan Anwar Faruq sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sulawesi Selatan periode 2025–2030.
Penetapan ini menandai dimulainya langkah konsolidasi besar-besaran di internal partai, khususnya dalam pembenahan struktur organisasi di tingkat wilayah dan daerah.
“Kami memiliki tiga tugas utama. Pertama, merampungkan kepengurusan DPTW (Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah). Kedua, membentuk struktur kepengurusan DPTD di tingkat kabupaten/kota se-Sulsel,” ujar Anwar Faruq saat ditemui usai mengikuti, Jaringan Islam Terpadu (JIST) di Claro Makassar, Jumat (25/07).
Tugas ketiga, lanjutnya, adalah menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) yang dijadwalkan berlangsung pada 6–9 September 2025. Agenda ini menjadi tonggak strategis dalam menetapkan arah dan program kerja PKS Sulsel ke depan.
Selain fokus pada struktur, Anwar juga menegaskan pentingnya koordinasi lintas daerah. “Kami akan terus mendorong penguatan peran dan gerak struktur di seluruh daerah agar PKS semakin solid dan siap menghadapi tantangan politik ke depan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Humas DPW PKS Sulsel, Wahidah Eka Putri, menjelaskan bahwa mekanisme penentuan struktur wilayah di PKS berbeda dari partai kebanyakan.
“Kami di PKS punya sistem pemilu internal bernama pemirah. Setiap anggota pelopor (kader aktif) mengusulkan delapan nama calon Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW),” jelas Wahidah saat dikonfirmasi.
Dengan penerapan sistem digital dan keterlibatan kader dari akar rumput, Wahidah menilai mekanisme pemirah memperkuat legitimasi serta konsolidasi partai. “Kami ingin memastikan bahwa keputusan berasal dari aspirasi kader,” tambahnya.
Proses pengusulan dilakukan serentak secara nasional, termasuk di Sulawesi Selatan, pada 13 Juli lalu melalui aplikasi resmi internal PKS bernama SIP BKS. Melalui platform ini, setiap anggota memberikan mengusulkan delapan kader yang dinilai layak memimpin wilayah. “Jadi ini dari bawah ke atas. Semua anggota pelopor punya hak,” jelasnya.
Dari ratusan usulan yang masuk, DPP menetapkan delapan nama formatur untuk DPW Sulsel. Salah satunya adalah Anwar Faruq, yang kemudian diberikan mandat sebagai Ketua DPW menggantikan struktur sebelumnya. Ia menilai DPP mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari elektabilitas hingga rekam jejak politik.
“Pak Anwar itu sudah terbukti. Sebelumnya Ketua DPD PKS Makassar, sekarang Wakil Ketua DPRD Kota Makassar. Kapasitas beliau tidak diragukan lagi,” ungkap Wahidah.
Wahidah juga mengonfirmasi bahwa keputusan DPP berlaku nasional dan final. Proses penetapan ini menandai dimulainya masa kerja Anwar Faruq sebagai Ketua DPW PKS Sulsel. “Hari ini sudah resmi mulai bertugas,” ujarnya.
Pasca-penetapan, delapan formatur DPW termasuk Anwar Faruq akan segera menyusun struktur kepengurusan baru yang mencakup Badan Pengurus Harian (BPH). Posisi-posisi strategis seperti Ketua Bidang Humas, Perempuan dan Ketahanan Keluarga, Kaderisasi, hingga Kebijakan Publik akan disusun berdasarkan hasil rapat formatur.
“Sekarang saya masih menjabat Ketua Bidang Humas karena belum ada pergantian. Kalau nanti sudah ada pengurus baru, saya tinggal serahkan mandat,” kata Wahidah, sembari menegaskan bahwa proses transisi berlangsung tertib dan berjenjang.
Menurutnya, rapat formatur kemungkinan digelar dalam waktu sepekan ke depan. “Paling cepat satu minggu. Setelah rapat formatur, baru ditentukan siapa saja yang akan duduk di posisi-posisi penting di BPH,” tuturnya.
“Sama seperti sebelumnya dan di DPP saja, tidak jauh beda,” Pungkasnya.