
KabarMakassar.com — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI berkomitmen untuk tetap mempertahankan situasi zero terrorist attack untuk mencegah tindakan pidana terorisme, terutama terhadap kalangan pemuda.
Staf ahli BNPT RI, Suaib Tahir mengatakan bahwa zero terrorist attack ini adalah salah satu keberhasilan pemerintah dalam upaya pencegahan tindak pidana terorisme.
Keberhasilan tersebut, kata Suaib dilihat dari dua tahun terkahir dimana tidak ada serangan atau aksi terbuka yang dilakukan oleh kelompok radikal terorisme.
“Nah ini tentu merupakan suatu keberhasilan bagi pemerintah dalam upaya mencegah tindak pidana terorisme,” kata Suaib kepada KabarMakassar.com, saat ditemui di gedung rektorat UIN Alauddin, Kamis (24/07) kemarin.
Meski demikian, Suaib menuturkan agar tetap waspada dan tidak lengah dengan keberhasilan tersebut. Sebab, aksi kelompok terorisme untuk mendoktrin paham radikal akan terus berjalan terutama di media sosial.
“Seperti yang saya katakan tadi bahwa propaganda di media sosial kan masih terus berjalan, kami misalkan di BNPT setiap minggu itu tetap menemukan konten-konten yang mengarah kepada tindakan tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, Suaib menyebutkan bahwa kelompok ini juga melakukan propaganda tentang anti pemerintah, anti Pancasila, mengharamkan belajar bersama ulama yang dianggap bukan bagian dari mereka, kemudian melarang belajar di sekolah-sekolah yang juga tidak didirikan oleh mereka.
“Nah ini terus berjalan kan ya, ini terus berjalan dan juga aktif di media sosial walaupun mungkin tidak seperti dulu-dulu gitu,
tapi ini juga terus berjalan, belum lagi misalkan pengajaran-pengajaran dilakukan di dalam internal mereka. di dalam grup-grup mereka itu kan, yang juga disebar kemana-mana kan,” terangnya.
“Nah ini kan bisa mempengaruhi masyarakat kita terjaring dalam kelompok-kelompok seperti itu. Nah itu yang kita perlu kita waspadai,” sambungnya.
Oleh karenanya, kata Suaib bahwa masyarakat perlu mewaspadai sekelilingnya, sebab kelompok tersebut bisa saja kembali melakukan aksinya.
Suaib mengungkapkan bahwa beberapa bulan terkahir ini, tim densus anti teror telah melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga bagian dari jaringan kelompok terorisme.
“Karena seperti yang saya katakan tadi itu, mereka berada di tengah-tengah masyarakat. Kita tidak menyangka bahwa itu adalah bagian dari jaringan teroris. Karena dia ada di tengah-tengah kita. Tetapi mereka sudah terpapar,” pungkasnya.