
KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akhirnya mencairkan bonus bagi atlet-atlet berprestasi yang berlaga dalam ajang olahraga nasional.
Penyerahan bonus ini dilakukan setelah mengalami penundaan selama berbulan-bulan sejak pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut.
Meskipun sempat menjadi sorotan karena keterlambatan pencairannya, bonus tersebut kini telah resmi diberikan kepada para atlet dalam rangkaian kegiatan “Sulsel Anti Mager” yang digelar pada Jumat (27/06).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Suherman, menyatakan bahwa pemberian bonus ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kerja keras dan dedikasi para atlet.
“Bonus sudah kami berikan. Alhamdulillah, untuk peraih medali emas kami berikan Rp150 juta, perak Rp100 juta, dan perunggu Rp50 juta,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Suherman.
Suherman menjelaskan bahwa total dana yang disalurkan mencapai Rp6,75 miliar. Dana ini telah dialokasikan melalui anggaran resmi pemerintah daerah dan diberikan kepada 61 atlet yang menyumbang medali, baik dari kategori perorangan maupun beregu.
“Itu semua sudah sesuai dengan dana yang telah dialokasikan sebesar Rp 6,75 miliar. Dana tersebut berasal dari anggaran resmi pemerintah dan kami salurkan sepenuhnya kepada atlet-atlet berprestasi sebanyak 61 orang,” jelas Suherman.
Dia menyebutkan bahwa perolehan medali dari atlet Sulsel terdiri atas 10 medali emas, 19 medali perak, dan 32 medali perunggu. Penyaluran bonus dilakukan sebagai penghargaan konkret atas prestasi yang diraih.
“Dengan jumlah medali (perorangan maupun beregu) 10 emas, 19 perak, 32 perunggu. Bonus ini telah kami serahkan pada hari ini dalam rangkaian kegiatan Sulsel Anti Mager,” kata Suherman.
Namun, di tengah penyerahan bonus tersebut, muncul keluhan dari sejumlah pihak, khususnya para atlet yang menilai besaran bonus tidak setara dengan yang diterima pada PON sebelumnya. Perbandingan pun muncul terhadap bonus pada PON Papua yang dinilai lebih tinggi.
“Atlet kan melihat pada PON yang lalu itu (PON Papua) mereka dapat emas Rp200 juta, perak Rp150 juta, dan perunggu Rp100 juta. Tapi, dengan kondisi saat ini, dana yang dialokasikan hanya bisa mampu kami berikan Rp150 juta (untuk medali emas),” terang Suherman.
Menanggapi hal itu, Suherman menyampaikan permohonan maaf dari pihak pemerintah provinsi. Dia menegaskan bahwa jumlah yang diberikan menyesuaikan dengan kondisi fiskal daerah saat ini, meski tetap diharapkan bisa meringankan kebutuhan para atlet.
“Dengan nilai ini, kami menganggap bahwa kebutuhan para atlet bisa terpenuhi untuk sementara. Kami minta maaf dari Pemprov Sulsel kiranya bahwa pemberian bonus ini hanya bisa kami berikan sejumlah itu,” pungkasnya.