
KabarMakassar.com — Kota Makassar bersiap menyambut ribuan pesepeda dari dalam dan luar negeri dalam gelaran Brompton Day Out (BDO) ke-10 yang akan digelar pada 4–6 Juli 2025.
Event berskala nasional ini pertama kalinya dilaksanakan di luar Pulau Jawa dan ditetapkan berlangsung di pusat kota, dengan Benteng Rotterdam sebagai titik sentral seluruh rangkaian kegiatan.
Ketua Panitia BDO 10, A. Zulkifly Nanda, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi momen besar untuk Makassar bukan hanya dari sisi olahraga dan komunitas, tapi juga sebagai pemicu pergerakan ekonomi lokal.
“Hari ini kita laksanakan pra-event sebagai bentuk sosialisasi. Tujuannya agar masyarakat tahu dan bisa terlibat langsung. Makassar jadi tuan rumah tahun ini, dan itu tentu kebanggaan tersendiri,” ujarnya, Minggu (15/6).
Menurut Zulkifly, jumlah pendaftar untuk acara ini telah mencapai 400 hingga 500 peserta dari luar kota, termasuk dari Singapura dan Kuala Lumpur. Sementara total peserta yang ditargetkan secara keseluruhan adalah 1.000 orang.
“Bayangkan kalau satu orang menghabiskan Rp3 juta selama di Makassar, berarti sudah ada potensi perputaran uang mencapai Rp10 miliar. Ini tentu menjadi daya dorong bagi UMKM, sektor perhotelan, kuliner, dan jasa,” tambah Sekda Kota Makassar itu.
Brompton Day Out dikenal sebagai perayaan gaya hidup sehat dan urban yang inklusif. Tahun ini, rangkaian kegiatan akan berlangsung selama tiga hari, hari pertama pada 4 Juli 2025 menghadirkan Ride Pack Collection di Benteng Rotterdam untuk persiapan City Tour & Charity.
Hari kedua, 5 Juli 2025 Touring sejauh 43 KM dari Makassar ke Bantimurung, Maros, dilanjutkan Festival Kuliner, Cycling Market, dan Gala Dinner komunitas.
Hari terakhir, pada 6 Juli 2025 menampilkan karnaval keliling kota sambil berdonasi, Fun Challenges seperti lomba sepeda teringan, kostum unik, hingga doorprize utama 1 unit sepeda Brompton.
“Selain itu, pameran UMKM lokal juga akan digelar sepanjang kegiatan, menampilkan produk kuliner dan kriya khas Sulawesi Selatan,”
Tak hanya bicara soal ekonomi, BDO 10 juga membawa misi lingkungan. Dengan mengusung semangat pengurangan emisi gas rumah kaca, kegiatan bersepeda dianggap berkontribusi langsung terhadap kampanye hidup ramah lingkungan.
“Kami ingin BDO tidak hanya dilihat sebagai event komunitas, tapi juga ajang dukungan terhadap program pengurangan emisi. Bersepeda adalah gaya hidup masa kini yang sehat dan berkelanjutan,” tegas Zulkifly.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turut menyambut positif pelaksanaan BDO di kotanya. Ia bahkan turun langsung meninjau sejumlah titik yang akan dilalui peserta, mulai dari jalan-jalan utama, Balaikota Makassar hingga Monumen Mandala.
Menurutnya, pelaksanaan BDO adalah ujian kesiapan infrastruktur kota sekaligus momentum penataan.
“Pasar kaget, trotoar, pohon-pohon kota semua akan kita rapikan. Kita ingin memberikan kesan positif bahwa Makassar layak jadi destinasi sport tourism yang berkelas,” ujar Munafri.
Ia juga menyebut bahwa Pemerintah Kota Makassar terus berbenah dalam menyambut komunitas nasional dan internasional.
“Kita ingin Makassar bukan hanya ramah tamu, tapi juga tertib, aman, dan mendukung penuh gerakan hidup sehat,” tutupnya.
Diketahui event ini merupakan edisi ke-10 sejak dimulai pada 2013 oleh Brompton Owners Group Indonesia (BOGI), Brompton Day Out kini resmi menjadi agenda sport tourism tahunan. Kepercayaan untuk menjadikan Makassar sebagai tuan rumah tahun ini dianggap sebagai bukti meningkatnya reputasi kota sebagai destinasi wisata olahraga dan budaya yang ramah komunitas.
Dengan menyatukan unsur komunitas, wisata, lingkungan, dan ekonomi kreatif, Brompton Day Out 10 bukan hanya sekadar gowes massal, tetapi juga simbol kolaborasi dan kebangkitan kota Makassar menuju wajah baru yang inklusif dan progresif.