Beranda Ekonomi Bisnis BSI Perkuat Keuangan Syariah di Timur Indonesia, DPK Capai Rp11,79 Triliun
Bank Syariah Indonesia (Dok : Int).
KabarMakassar.com — Bank Syariah Indonesia (BSI) semakin memperkokoh eksistensinya di kawasan timur Indonesia dengan pertumbuhan signifikan dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Salah satu faktor utama yang mendorong pencapaian ini adalah meningkatnya minat masyarakat terhadap tabungan haji.
Regional CEO Region X Makassar BSI, Sukma Dwie Priardi, mengungkapkan bahwa hingga Desember 2024, DPK BSI di Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mencapai Rp11,79 triliun, naik 18,49% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, tabungan haji menyumbang sekitar Rp1,2 triliun, mengalami lonjakan sebesar 23,7% secara tahunan.
“Tabungan haji yang awalnya hanya berkisar Rp500 juta hingga Rp600 juta per bulan, kini telah meningkat drastis hingga Rp2 miliar – Rp3 miliar per hari. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik layanan syariah di wilayah ini,” ujar Sukma.
Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi BSI dalam memperluas akses keuangan syariah, salah satunya melalui program BSI Agen.
Dengan program ini, masyarakat dapat dengan mudah membuka tabungan haji, mendaftar porsi keberangkatan, hingga melakukan pelunasan biaya haji, meski berada di wilayah dengan keterbatasan akses perbankan.
Tak hanya DPK, kinerja BSI di wilayah timur juga tercermin dalam peningkatan total aset dan kredit. Per Desember 2024, penyaluran kredit BSI mencapai Rp17,14 triliun, tumbuh 19,61% secara tahunan. Sementara itu, total asetnya naik 21,79% menjadi Rp17,7 triliun.
Memasuki tahun 2025, BSI menargetkan pertumbuhan DPK di Sulampua bisa mencapai 30% – 40%, dengan tabungan haji tetap menjadi produk unggulan.
“Kami optimistis layanan keuangan syariah akan terus berkembang di timur Indonesia, terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perbankan berbasis syariah,” tutup Sukma.
