Bukan Sekadar Tren, Urban Farming: Solusi Kota Sehat dan Produktif

2 months ago 52

KabarMakassar.com — Urban farming merupakan kegiatan bercocok tanam yang dilakukan di kawasan perkotaan. Aktivitas tersebut semakin populer, terutama di kota-kota besar yang padat penduduk.

Selain menghasilkan bahan pangan, urban farming juga mampu memberikan manfaat ekonomi bagi pelakunya. Hasil panen dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi atau dijual ke pasar lokal.

Kegiatan ini juga mempunyai dampak positif terhadap kesehatan. Mengurus tanaman atau hewan ternak mampu menjadi sarana relaksasi sekaligus meningkatkan kualitas udara di sekitar.

Urban farming memanfaatkan ruang terbatas di perkotaan, seperti pekarangan rumah, balkon, sampai lahan tidur yang sebelumnya tidak digunakan.

Berbagai jenis tanaman dapat dibudidayakan, mulai dari sayuran, buah, hingga tanaman obat. Beberapa orang juga memelihara hewan ternak kecil seperti ayam bahkan ikan.

Produk yang dihasilkan juga bisa langsung dikonsumsi oleh keluarga. Sebagian lainnya dapat didistribusikan ke tetangga atau pasar, sehingga mampu mendukung ketahanan pangan lokal.

Langkah-langkah melakukan urban farming

Urban farming umumnya dilakukan dengan menanam tanaman yang sering digunakan atau dikonsumsi sehari-hari.

Jenis tanaman yang biasa dibudidayakan meliputi sayuran, buah-buahan, jamur, umbi-umbian, tanaman obat, sampai dengan tanaman hias.

Tahapan melakukan urban farming:

1. Siapkan lahan atau wadah tanam, baik itu berupa pot, ember bekas, atau petak tanah kecil.

2. Gunakan media tanam yang sesuai, misalnya tanah kebun. Media ini bisa dicampur dengan bahan organik seperti sabut kelapa, serutan kayu, atau kulit kacang.

3. Pastikan ketersediaan air sebagai kebutuhan penyiraman tanaman.

4. Pilih bibit tanaman yang bermanfaat dan dapat dikonsumsi, seperti kol, tomat, mentimun, atau jahe.

Selain menanam tanaman, urban farming juga bisa dilakukan dengan memelihara hewan konsumsi. Hewan ternak yang umumnya dipelihara antara lain ayam, kelinci, kambing, sapi, domba, serta ikan.

Tahapan yang bisa dilakukan serupa dengan bercocok tanam, yakni mempersiapkan lahan dan kebutuhan dasar.

Akan tetapi perlu diperhatikan ukuran dan kondisi lahan agar sesuai dengan jenis hewan ternak yang akan dipelihara.

Dilansir dari Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan, manfaat melakukan urban farming diantaranya adalah:

1. Menjaga kesehatan fisik dan mental

Urban farming dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kebugaran fisik. Aktivitas seperti menggali tanah, menyiram tanaman, serta merawat kebun membantu tubuh tetap aktif dan sehat.

Selain itu, kegiatan ini juga mampu menjadi jembatan untuk kembali merasakan kedekatan dengan alam. Di tengah hiruk pikuk kota tempat kita berada, berkebun menghadirkan suasana alami yang menenangkan.

Manfaat lainnya yaitu membantu mengurangi stres. Ketika berkebun, perhatian anda akan terfokus pada aktivitas tersebut sehingga bisa melupakan sejenak berbagai tekanan hidup.

Kegiatan ini juga mampu memberi rasa tenang karena dilakukan dengan ritme yang lambat dan menyenangkan. Hal tersebut menciptakan suasana hati yang lebih stabil dan rileks.

Dengan begitu, urban farming tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, namun juga memberikan manfaat langsung bagi kesehatan mental serta fisik pelakunya.

2. Ciptakan lingkungan yang sehat

Urban farming juga berperan untuk memperbaiki kualitas lingkungan di perkotaan. Kegiatan tersebut membantu menciptakan kembali ruang hijau yang semakin langka di tengah kota.

Dengan hadirnya tanaman, maka suhu lingkungan bisa lebih sejuk dan tingkat polusi udara pun dapat berkurang. Hal itu menjadikan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan sehat.

Manfaat lingkungan tersebut juga berdampak positif bagi kesehatan fisik masyarakat. Udara yang lebih segar serta suasana yang lebih hijau dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Agar tetap sehat selama berkegiatan, maka penting untuk menggunakan sarung tangan saat berkebun serta mencuci tangan dengan bersih setelah selesai melakukan urban farming.

3. Penuhi asupan nutrisi

Di daerah yang padat penduduk, urban farming akan menjadi solusi yang efektif untuk mendukung kebutuhan pangan, terutama bagi keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas.

Melalui kegiatan ini, maka rumah tangga dapat memenuhi asupan nutrisi sehari-hari tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pasar.

Urban farming membantu masyarakat mengakses makanan yang lebih sehat serta sesuai dengan prinsip gizi seimbang.

Hasil panen dari kebun sendiri umumnya lebih segar karena langsung dikonsumsi setelah dipetik, tanpa perlu proses penyimpanan lama.

Selain itu, karena tidak melalui tahapan distribusi serta pengemasan, produk urban farming memiliki harga yang lebih terjangkau namun tetap bergizi tinggi.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news