Buntut Teror di Lima Kampus Makassar, Aliansi Wija To Luwu Demo di Polda Sulsel

1 month ago 22
Buntut Teror di Lima Kampus Makassar, Aliansi Wija To Luwu Demo di Polda SulselAksi Demonstrasi Aliansi Mahasiswa Wija To Luwu di Polda Sulsel. Dok. Ist

KabarMakassar.com — Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Wija To Luwu melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Jumat (25/07).

Aksi tersebut dilakukan merespon insiden mengejutkan yang terjadi di sejumlah kampus di Kota Makassar. Sekelompok orang tak dikenal (OTK) memasuki lingkungan kampus dan melakukan penyisiran serta teror terhadap kader Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL).

Aksi teror dan intimidasi tersebut terjadi di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Dipanegara (UNDIPA), Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) pada Kamis (24/07) kemarin.

Selain itu, aksi teror sekelompok OTK juga diwarnai undangan perang terbuka melalui spanduk yang dibentangkan di Jembatan Layang Flyover Jalan Urip Sumoharjo Makassar.

Hal ini disebut telah menciptakan ketegangan dan keresahan serius di kalangan mahasiswa, khususnya Mahasiswa Wija To Luwu yang menempuh pendidikan di Kota Makassar.

Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Timur (IPMALUTIM), Haikun yang juga tergabung dalam aliansi, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan adalah panggilan nurani untuk menjaga hak-hak mahasiswa.

Pihaknya mendesak aparat segera melakukan penangkapan terhadap sekelompok OTK yang membuat keresahan dan ancaman serius terhadap mahasiswa Wija To Luwu.

“Kami tidak akan diam melihat kader kami diteror di lingkungan kampus. Ini bukan hanya serangan terhadap IPMIL, tapi juga ancaman bagi seluruh Mahasiswa Wija To Luwu di Makassar. Kami mendesak aparat penegak hukum segera turun tangan dan menindak pelaku penyisiran serta menjamin keamanan semua mahasiswa,” tegasnya

“Kami hadir di sini bukan untuk memancing keributan, tapi untuk menuntut keadilan. Kami ingin agar aparat kepolisian mengambil langkah nyata dan tidak membiarkan intimidasi ini menjadi preseden buruk. Jika hari ini IPMIL yang menjadi korban, bisa saja besok organisasi lain, mahasiswa lain. Kami lawan segala bentuk pembungkaman dan kriminalisasi di ruang akademik!,” ungkapnya

Jenderal Lapangan Aksi, Adriansyah Putra menjelaskan pihaknya menuntut agar Polda Sulsel menutaskan kasus penyerangan di beberapa kampus dan mengevaluasi mengenai laporan kasus penyerangan Asrama Putra Lutim yang sampai saat ini belum ada hasil perkembangan penyelidikan dari kepolisian.

“Kami yang tergabung dalam Aliansi Wija To Luwu Bersatu Mengecam Keras dan Mendesak Mapolda Sul-Sel terkait kronologi yang terjadi di beberapa kampus untuk segera mengusut tuntas dan menyatakan keprihatinan dan kecaman keras atas tindakan brutal yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal bertopeng dan bersenjata tajam yang menyatroni sejumlah kampus di Kota Makassar,” sebutnya

Adriansyah Putra menegaskan bahwa tindakan tersebut bukan hanya bentuk nyata dari premanisme dan tindakan provokatif, tetapi juga merupakan ancaman serius terhadap iklim akademik, ketertiban sosial, dan persatuan mahasiswa di Sulsel.

“Kami mengecam dengan tegas aksi kekerasan dan intimidasi di ruang-ruang kampus. Kampus adalah ruang ilmu dan diskusi, bukan medan kekacauan atau arena teror yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kami mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas siapa dalang dan pelaku di balik peristiwa ini,” pungkasnya

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news